Kamis, 30 September 2021
Bacaan hari ini: Lukas 22:50-51 Bacaan setahun: Mazmur 145-147
“Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya. Tetapi Yesus berkata: ‘Sudahlah itu.’ Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.” (Lukas 22:50-51)
Lukas 22 : 50-51
50 Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya.
51 Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.
Mazmur 145
Puji-pujian karena kemurahan TUHAN
1 Puji-pujian dari Daud. Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
2 Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
3 Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga.
4 Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu.
5 Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
6 Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat akan diumumkan mereka, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan.
7 Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu akan dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilan-Mu mereka akan bersorak-sorai.
8 TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
9 TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
10 Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.
11 Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu,
12 untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu.
13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
14 TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
15 Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya;
16 Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
17 TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
19 Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.
20 TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.
21 Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Mazmur 146
Hanya Allah satu-satunya penolong
1 Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
2 Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
3 Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan.
4 Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.
5 Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya:
6 Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya,
7 yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
8 TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar.
9 TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
10 TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya!
Mazmur 147
Kekuasaan dan kemurahan TUHAN
1 Haleluya! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu.
2 TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai;
3 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;
4 Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya.
5 Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.
6 TUHAN menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi.
7 Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!
8 Dia, yang menutupi langit dengan awan-awan, yang menyediakan hujan bagi bumi, yang membuat gunung-gunung menumbuhkan rumput.
9 Dia, yang memberi makanan kepada hewan, kepada anak-anak burung gagak, yang memanggil-manggil.
10 Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki;
11 TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
12 Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!
13 Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.
14 Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.
15 Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
16 Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
17 Ia melemparkan air batu seperti pecahan-pecahan. Siapakah yang tahan berdiri menghadapi dingin-Nya?
18 Ia menyampaikan firman-Nya, lalu mencairkan semuanya, Ia meniupkan angin-Nya, maka air mengalir.
19 Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
20 Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!
Ketika selesai berdoa di Taman Getsemani, murid-murid Tuhan Yesus marah melihat para pemimpin agama Yahudi yang siap menangkap dan membawa Yesus pergi dari tengah-tengah mereka. Berkatalah mereka kepada Yesus, “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?” (ayat 49). Belum sempat Yesus menjawab pertanyaan mereka, secara tiba-tiba seorang murid Yesus dengan cepat memukul telinga kanan seorang hamba Imam Besar yang berdiri di dekatnya dengan pedang hingga putus.
Tindakan heroik salah seorang murid Yesus, yang bernama Petrus untuk melindungi Yesus tersebut, ternyata tidak membuat Yesus bangga. Justru sebaliknya, Yesus menegur kekerasan yang dilakukan Petrus, dan dengan segera Yesus menjamah dan menyembuhkan telinga Malkhus, hamba Imam Besar itu (ayat 51). Penyembuhan yang Yesus lakukan ini adalah mukjizat terakhir yang Yesus lakukan sebelum pergi ke salib untuk mengorbankan diri-Nya demi dosa-dosa dunia.
Dalam situasi mengancam seperti saat itu, sebenarnya Yesus bisa saja memilih untuk melakukan mukjizat demi keuntungan diri-Nya sendiri, yakni menyelamatkan diri-Nya dengan menghindari penangkapan yang akan datang terhadap diri-Nya. Bukankah Ia memiliki kuasa untuk melakukan hal itu. Tapi di sini, kita melihat bahwa Yesus lebih memilih untuk mempedulikan Malkhus yang telinganya putus dengan melakukan mukjizat menolongnya. Mukjizat yang Yesus lakukan ini memiliki tujuan sama dari semua mukjizat yang telah Ia lakukan, yakni menyatakan kasih dan kuasa Allah yang menyelamatkan mereka, dan membuat orang banyak mengenal Yesus sebagai Mesias yang diutus Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Itulah mukjizat terakhir yang Yesus lakukan dalam menjalankan misi Allah di dunia ini. Ia tetap fokus dengan tujuan Allah yang mengutus-Nya. Ia tidak pernah mencari atau memakai kesempatan untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. Tetapi Ia lebih menyatakan kepedulian-Nya dengan memberikan diri-Nya menjadi korban keselamatan bagi umat manusia.
STUDI PRIBADI: Menurut Anda, apakah maksud Tuhan Yesus membuat mukjizat terhadap hamba Imam Besar yang putus telinganya, saat menangkap-Nya di taman itu?
Pokok Doa: Bersyukurlah karena Tuhan Yesus mengasihi kita dan Dia peduli dengan kita. Biarlah kita boleh memuliakan Allah melalui hidup kita dan juga mukjizat yang Ia lakukan di dalam kehidupan kita, Amin.