Selasa, 7 September 2021
Bacaan hari ini: Amsal 20:6 | Bacaan setahun: Mazmur 90-91, Wahyu 7
“Banyak orang menyebut diri baik hati, Tetapi orang setia, siapakah menemukannya?” (Amsal 20:6)
Amsal 20 : 6
6 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
Mazmur 90
Allah, tempat perlindungan yang kekal
1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: “Kembalilah, hai anak-anak manusia!”
4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh,
6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.
7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.
8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.
9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.
10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?
12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
13 Kembalilah, ya TUHAN–berapa lama lagi? –dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
14 Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
15 Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
16 Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka.
17 Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.
Mazmur 91
Dalam lindungan Allah
1 Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
2 akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
3 Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.
4 Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
5 Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,
6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
7 Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
8 Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
9 Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
10 malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
11 sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
12 Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
13 Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
14 “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
15 Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
16 Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”
Wahyu 7
Orang-orang yang dimeteraikan dari bangsa Israel
1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.
2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
3 katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!”
4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya
9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”
11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
12 sambil berkata: “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”
13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?”
14 Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

Akhir-akhir ini kita sering mendengar kasus penipuan terjadi di mana-mana, misalnya penipuan terhadap bantuan sosial masyarakat atau penipuan terhadap dana pemerintah untuk pasien covid; meskipun hal ini hanya sebagian dari banyaknya kasus penipuan yang terjadi.
Penipu adalah orang yang berkata bohong dengan memutar-balikkan fakta atau perkataan menyimpang dari kebenaran sehingga tindakannya merugikan orang lain dan diri sendiri. Namun, pertanyaannya: pernahkah kita menipu diri sendiri? Beberapa dari kita akan berpikir bahwa pertanyaan ini tidak masuk akal, masakan ada orang yang mau menipu dirinya sendiri? Padahal ini lah realita yang bisa terjadi dalam hidup kita dan seringkali tidak kita sadari, bahkan oleh orang Kristen sekalipun.
Firman Tuhan dalam Amsal 20:6 memperingatkan kita untuk berhati- hati dengan sikap menipu diri sendiri. Dikatakan ada banyak orang yang mengaku dirinya baik hati, tapi orang yang setia ternyata sulit didapatkan atau ditemukan. Maksudnya adalah tidak mudah menemukan orang yang sungguh-sungguh baik hati karena banyak orang justru suka berpura-pura agar terlihat baik. Misalnya: dalam hal memberi, ada banyak orang bisa menyebut dirinya sebagai orang yang berbelas kasihan dan suka beramal, tetapi sulit sekali menemukan orang yang benar-benar baik dan murah hati dalam memberi. Pada kenyataannya, mereka yang mengatakan diri baik hati adalah yang tidak mewujudkan kebaikan hatinya sesuai perkataannya. Berpura-pura baik seperti inilah yang disebut menipu diri sendiri karena tidak ada keselarasan antara perkataan dan perbuatan.
Mari kita menjaga diri dari sikap menipu diri sendiri melalui ketaatan melakukan perintah Tuhan. Mari kita dibentuk menjadi orang yang setia dengan berlaku bersih, jujur, dan tidak menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan. Tuhan memanggil setiap orang percaya bukan untuk melakukan yang cemar melainkan yang kudus. Kiranya firman Tuhan mengingatkan kita untuk menjadi orang Kristen yang setia dan bukan berpura-pura dalam kondisi yang tidak mudah saat ini.
STUDI PRIBADI: Apakah tanpa sadar kita pernah menipu diri kita sendiri? Bagian penting apakah yang menegur Anda dari Firman Tuhan ini?
Pokok Doa: Berdolah bagi kehidupan jemaat agar senantiasa hidup untuk memuliakan Tuhan, tanpa harus berpura-pura baik dan menipu diri sendiri.