Kamis, 26 Agustus 2021
Bacaan hari ini: Amsal 3:33-35 Bacaan setahun: Yudas, Mazmur 62-64
“Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.” (Amsal 3:35)
Amsal 3 : 33-35
33 Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.
34 Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
35 Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.
Mazmur 62
Perasaan tenang dekat Allah
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. (62-2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
2 (62-3) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
3 (62-4) Berapa lamakah kamu hendak menyerbu seseorang, hendak meremukkan dia, hai kamu sekalian, seperti terhadap dinding yang miring, terhadap tembok yang hendak roboh?
4 (62-5) Mereka hanya bermaksud menghempaskan dia dari kedudukannya yang tinggi; mereka suka kepada dusta; dengan mulutnya mereka memberkati, tetapi dalam hatinya mereka mengutuki. Sela
5 (62-6) Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
6 (62-7) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
7 (62-8) Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
8 (62-9) Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela
9 (62-10) Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang mulia. Pada neraca mereka naik ke atas, mereka sekalian lebih ringan dari pada angin.
10 (62-11) Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.
11 (62-12) Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,
12 (62-13) dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Mazmur 63
Kerinduan kepada Allah
1 Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. (63-2) Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
2 (63-3) Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
3 (63-4) Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
4 (63-5) Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
5 (63-6) Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
6 (63-7) Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, —
7 (63-8) sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
8 (63-9) Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
9 (63-10) Tetapi orang-orang yang berikhtiar mencabut nyawaku, akan masuk ke bagian-bagian bumi yang paling bawah.
10 (63-11) Mereka akan diserahkan kepada kuasa pedang, mereka akan menjadi makanan anjing hutan.
11 (63-12) Tetapi raja akan bersukacita di dalam Allah; setiap orang, yang bersumpah demi Dia, akan bermegah, karena mulut orang-orang yang mengatakan dusta akan disumbat.
Mazmur 64
Hukum Allah kepada orang fasik
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (64-2) Ya Allah, dengarlah suaraku pada waktu aku mengaduh, jagalah nyawaku terhadap musuh yang dahsyat.
2 (64-3) Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat, terhadap kerusuhan orang-orang yang melakukan kejahatan,
3 (64-4) yang menajamkan lidahnya seperti pedang, yang membidikkan kata yang pahit seperti panah,
4 (64-5) untuk menembak orang yang tulus hati dari tempat yang tersembunyi; sekonyong-konyong mereka menembak dia dengan tidak takut-takut.
5 (64-6) Mereka berpegang teguh pada maksud yang jahat, mereka membicarakan hendak memasang perangkap dengan sembunyi; kata mereka: “Siapa yang melihatnya?”
6 (64-7) Mereka merancang kecurangan-kecurangan: “Kami sudah siap, rancangan sudah rampung.” Alangkah dalamnya batin dan hati orang!
7 (64-8) Tetapi Allah menembak mereka dengan panah; sekonyong-konyong mereka terluka.
8 (64-9) Ia membuat mereka tergelincir karena lidah mereka; setiap orang yang melihat mereka menggeleng kepala.
9 (64-10) Maka semua orang takut dan memberitakan perbuatan Allah, dan mengakui pekerjaan-Nya.
10 (64-11) Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.
Yudas
Salam
1 Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
2 Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu.
Hukuman atas guru-guru palsu
3 Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
5 Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.
6 Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,
7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.
8 Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: “Kiranya Tuhan menghardik engkau!”
10 Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka.
11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
13 Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya.
14 Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,
15 hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.”
16 Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman
17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: “Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka.”
19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Penutup
24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25 Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Setiap orang suka dihormati, bahkan ada yang mengejar kehormatan hanya untuk menunjukkan siapa kehebatannya. Sayangnya, banyak orang yang mengejar kehormatan dengan cara yang salah, seperti menyalahgunakan jabatan, kuasa, kekayaan, menekan orang lain, sampai manipulasi dan lain-lain. Dalam masyarakat kita, banyak orang rela kehilangan nyawa daripada kehormatan dan nama baik.
Bagaimana Alkitab memandang kehormatan? Dalam bacaan hari ini, kehormatan tidak dipandang sebagai penghargaan dari orang lain semata ataupun harga diri atas apa yang dimiliki atau yang melekat pada diri seseorang, tetapi kehormatan dikaitkan dengan kebijaksanaan. Orang yang terhormat digambarkan sebagai orang yang bertindak dengan pengetahuan (Ams. 13:16), memperhatikan langkahnya (Ams. 14:15), mengerti jalannya sendiri (Ams. 14:8), dan mengetahui jalan Tuhan (Hos. 14:10). Dalam Perjanjian Baru, Yesus mengaitkan orang bijak sebagai seseorang yang menjadi pelaku Firman (Mat. 7:24). Sikap bijak juga terkait dengan hikmat (khokhma) atau kebudiman-an seseorang, yaitu tindakan yang terkait dengan sikap hati, moral, dan intelektual yang bersifat praktis, bukan sekadar teori. Tetapi ironisnya, penulis Amsal membandingkan istiah bijak dan kehormatan dengan cemoohan yang terkait dengan kebodohan atau kebebalan.
Orang percaya terpanggil untuk mewarisi kehormatan dengan hidup bijak dan penuh hikmat. Kita perlu mencari dan mengejar kehormatan dengan sepenuh hati, bukan bertumpu pada kehormatan semu. Kebijakan dan hikmat bukan hadiah yang turun dari langit melainkan satu pencapaian melalui usaha keras, melalui belajar dan disiplin tinggi untuk mengenal Allah sejati dan pengetahuan yang benar akan kebajikan yang alkitabiah. Hal itu perlu terlihat dalam hidup praktis sehari-hari dan keteladanan, dengan menjadikan Kristus sebagai yang pertama dan yang terutama, satu-satunya sumber kebijaksanaan yang tertinggi dan utuh. Mewarisi kehormatan adalah keniscayaan dalam Kristus.
STUDI PRIBADI: Kehormatan seperti apa yang Anda kejar? Tahukah Anda, bahwa orang bijak akan mewarisi kehormatan, apa respons Anda? Apa yang menjadi tekad Anda?
Pokok Doa: Berdoalah supaya kita dapat menjaga kehormatan dan nama baik sehingga dapat memuliakan Allah, melalui semua aspek hidup kita.