Senin, 9 Agustus 2021
Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 5:20-27 | Bacaan setahun: Mazmur 22-23, Yakobus 4
“Tetapi kata Elisa kepadanya: Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau?” (2 Raja-Raja 5:26a)
2 Raja-raja 5 : 20-27
20 berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: “Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya.”
21 Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: “Selamat!”
22 Jawabnya: “Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian.”
23 Naaman berkata: “Silakan, ambillah dua talenta.” Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi.
24 Setelah mereka sampai ke bukit, disambutnyalah dari tangan mereka, disimpannya di rumah, dan disuruhnya kedua orang itu pergi, maka pergilah mereka.
25 Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: “Dari mana, Gehazi?” Jawabnya: “Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!”
26 Tetapi kata Elisa kepadanya: “Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya.” Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.
Mazmur 22
Allahku, mengapa Kautinggalkan aku?
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud. (22-2) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
2 (22-3) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
3 (22-4) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
4 (22-5) Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
5 (22-6) Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.
6 (22-7) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
7 (22-8) Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:
8 (22-9) “Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?”
9 (22-10) Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
10 (22-11) Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
11 (22-12) Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
12 (22-13) Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku;
13 (22-14) mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
14 (22-15) Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;
15 (22-16) kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
16 (22-17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
17 (22-18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.
18 (22-19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.
19 (22-20) Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
20 (22-21) Lepaskanlah aku dari pedang, dan nyawaku dari cengkeraman anjing.
21 (22-22) Selamatkanlah aku dari mulut singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah menjawab aku!
22 (22-23) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:
23 (22-24) kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!
24 (22-25) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
25 (22-26) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia.
26 (22-27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
27 (22-28) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
28 (22-29) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
29 (22-30) Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup.
30 (22-31) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang.
31 (22-32) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.
Mazmur 23
TUHAN, gembalaku yang baik
1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Yakobus 4
Hawa nafsu dan persahabatan dengan dunia
1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!”
6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
9 Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Jangan memfitnah orang
11 Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.
12 Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan
13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”,
14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
15 Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Bagian sebelumnya kita belajar tentang Naaman yang disembuhkan dari sakit kusta melalui nabi Elisa. Begitu senang Naaman sehingga dia ingin memberikan sesuatu kepada Elisa tetapi ditolak oleh Elisa karena kesembuhannya itu berasal dari Tuhan dan bukan kehebatannya (2 Raj. 5:15-16). Namun lain dengan yang dipikirkan Gehazi, bujang Elisa, ia merasa sayang ketika Elisa menolak pemberian tersebut. Gehazi melihat ada keuntungan yang bisa ia dapatkan, maka dia pergi mengejar Naaman dan menyampaikan sebuah berita bohong bahwa Elisa ingin menerima hadiah Naaman untuk diberikan kepada dua tamunya. Akhirnya, Gehazi memang mendapat keuntungan besar, karena perak yang didapatnya bisa membeli kebun, berbagai ternak, bahkan budak. Tetapi sebagai konsekuensinya adalah sakit kusta Naaman pun menimpanya.
Apakah yang bisa dipelajari dari firman Tuhan ini? Jangan menjadikan Tuhan sebagai sarana mendapatkan keuntungan pribadi. Memang Gehazi pada akhirnya menjadi kaya, tetapi apa gunanya ketika dirinya juga terkena sakit kusta; Gehazi menerima murka Allah karena mempermainkan-Nya. Seperti peringatan Tuhan, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Matius 16:26a). Kita bisa mengambil keuntungan dengan memakai atau “menjual” nama Tuhan. Kita memakai pelayanan bagi Tuhan sebagai sarana mendapat nama baik, popularitas, jabatan, balas jasa, atau materi. Kita bisa mempergunakan firman Tuhan untuk “mengintimidasi” jemaat/seseorang untuk melakukan keinginan kita. Kita seperti Gehazi yang merasa sah-sah saja melakukan apapun dan mengatasnamakan “demi Tuhan” padahal sedang mempermainkan Dia.
Bagaimana menghindari hal ini? Ini bersumber dari hati maka kita menjaga hati kita di hadapan Tuhan dan firman-Nya. Adakah motivasi yang tidak benar ketika kita melayani, ketika mendapat bagian dari pelayanan, atau ketika memberi sesuatu kepada hamba Tuhan? Lebih dari itu, mari kita belajar dari Elisa dengan mengingat bahwa diri kita hanya “pelayan Tuhan” yang tidak selayaknya mempergunakan Tuannya untuk kepentingan pribadi. Kiranya Tuhan menolong kita semua. Amin.
STUDI PRIBADI: Mengapa Gehazi terkena kusta ketika berbohong di hadapan Elisa?
Berdoalah: Berdoa bagi para pelayan Tuhan di Gereja agar mereka ditolong Tuhan untuk dihindarkan dari mencari keuntungan pribadi melalui pelayanan yang dilakukan.