Kapal Terkandas

Rabu, 4 Oktober 2023

“Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.” (KPR 27:24)


Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 27:14-44 | Bacaan setahun: Kisah Para Rasul 27

Lukas bercerita tentang perjalanan Paulus yang harus pergi ke Roma, sebagai narapidana. Dalam perjalanan, kapal yang ditumpanginya sempat singgah di beberapa tempat. Paulus meminta mereka untuk tidak berangkat ketika sudah sampai di Kreta, sebab kondisi laut yang sulit.

Perwira yang memimpin perjalanan tidak mau mendengarkan nasihat Paulus dan lebih mendengarkan jurumudi. Mereka berketetapan menuju Pelabuhan Feniks. Akibat keputusan itu, kapal menjadi terkandas. Situasi ini begitu mengerikan, sebab mereka membawa perbekalan terbatas dan berpotensi menimbulkan kematian. Di sisi lain, Paulus tetap yakin bahwa Allah sanggup memelihara. Ia menceritakan bahwa malaikat Allah telah diutus untuk menjamin keberlangsungan hidup mereka. Bahkan, malaikat berkata: Oleh karena Paulus, maka seisi kapal diselamatkan dari bencana. Sebuah perbandingan dengan cerita Yunus, kapal Paulus terselamatkan karena Tuhan memelihara dan masih ingin memakai hamba-Nya. Jika memang Tuhan berkehendak belum selesai, maka hamba-Nya akan ditolong dengan cara yang ajaib.

Seperti cerita teolog bernama John Wesley pada tahun 1736, ketika ia berlayar menggunakan perahu Simmonds ke Savannah, Georgia, AS. Kala itu ia bersama anggota kapal menghadapi ombak yang besar, sampai kapal sulit dikendalikan. Di tengah kekalutan hati, ia terkejut dengan beberapa orang Moravia yang malah memuji Tuhan. Ia heran, mengapa orang-orang tersebut bernyanyi tanpa beban. Tanya Wesley: “Apakah kalian tidak takut dengan badai ini?” “Tidak, sebab Tuhan di pihak kami, kami tidak takut mati,” sahut kelompok orang Moravia. Jawaban ini membuat sebuah pengalaman iman yang baru bagi Wesley untuk tetap tenang di dalam jangkauan Allah.

Apakah kita juga sedang menghadapi badai dahsyat tersebut? Apakah bahkan kapal kita sedang kandas? Satu kebenaran, bahwa kadang Tuhan mengizinkan peristiwa sukar terjadi. Tetapi, pemeliharaan Tuhan tetaplah terasa bahkan di situasi yang paling buruk. Kiranya hati kita dapat memiliki pengharapan bahwa Allah itu menjaga.

STUDI PRIBADI: Renungkan hidup kita, apa yang seringkali merenggut sukacita hati kita? Adakah kita putus asa di tengah kesulitan yang Tuhan izinkan terjadi?

Berdoalah: Tuhan Yesus, tenangkanlah kami. Di tengah badai, kiranya kami selalu percaya bahwa Engkau tetap beserta. 

×

Kisah Para Rasul 24 : 4

4 Akan tetapi supaya jangan terlalu banyak menghabiskan waktumu, aku minta, supaya engkau mendengarkan kami sebentar dengan kemurahan hatimu yang terkenal itu.

×

Kisah Para Rasul 26 : 20

20 Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.

×

Kisah Para Rasul 26 : 23

23 yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain."

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *