Selasa, 26 September 2023
“Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.” (KPR 14:26)
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 14:21-28 | Bacaan setahun: Kisah Para Rasul 14
Kisah Para Rasul 14 : 21-28
Kembali ke Antiokhia
21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia.
25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai.
26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.
27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
28 Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu.
Kisah Para Rasul 14
1 Di Ikoniumpun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya.
2 Tetapi orang-orang Yahudi, yang menolak pemberitaan mereka, memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka gusar terhadap saudara-saudara itu.
3 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.
4 Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu.
5 Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu.
6 Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya.
7 Di situ mereka memberitakan Injil.
8 Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.
9 Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.
10 Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.
11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.”
12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara.
13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.
14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:
15 “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,
17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan.”
18 Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka.
19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.
20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.
Kembali ke Antiokhia
21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia.
25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai.
26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.
27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
28 Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu.
Tidak mudah melayani orang yang pernah menyakiti kita. Seorang istri berpikir, “Bagaimana mungkin saya menerima kembali suami saya yang sudah menyeleweng!” Seorang anak bosan di rumah karena perkataan orang tuanya yang selalu melukai perasaannya. Ada seorang suami yang kecewa karena tidak pernah dihormati di dalam keluarga. BIla hanya terjadi satu kali, mungkin kita masih bisa mengampuni dan melayani mereka. Namun, jika hal itu terus-menerus terjadi, pertanyaannya adalah, “Apakah saya HARUS melayani mereka?!” Pertanyaan yang sama mungkin juga terbesit dalam pemikiran Paulus dan Barnabas.
Pada akhir perjalanan misi yang pertama ini, Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia. Mereka menguatkan jemaat bahwa penderitaan akan berjalan berdampingan dengan iman kepada Yesus Kristus (14:22). Hal ini mereka katakan, sebab mereka telah mengalaminya sendiri. Mereka tetap mengunjungi kembali jemaat Antiokhia, meskipun memiliki pengalaman buruk dengan kota-kota tersebut, pernah dilempari batu bahkan diseret hingga keluar kota Antiokhia (14:19). Namun, mereka pantang menyerah menceritakan bagaimana kasih karunia Allah terjadi dalam hidup mereka. Mereka menguatkan jemaat tentang bagaimana gereja harus hidup dalam lingkungan yang tidak bersahabat dan memperlengkapi dirinya sesuai dengan kasih karunia. Kasih karunia menjadi kunci kekuatannya, meskipun berat tetapi mereka disanggupkan.
Sejak kejatuhan manusia di dalam dosa, penderitaan dan kejahatan akan selalu berjalan beriringan dalam hidup ini. Jikalau kita masih dapat bertahan, itu berarti kasih karunia Tuhan. Terlebih lagi ketika Yesus Kristus menyelamatkan kita dari dosa dan maut, inilah kasih karunia. Oleh karena kasih karunia, kita mendapat lebih dari apa yang pantas kita peroleh. Kasih karunialah yang akan menguatkan kita melayani orang-orang yang pernah berlaku buruk kepada kita. Mungkin itu sahabat, keluarga, atau rekan sepelayanan kita. Kita perlu belajar menyatakan kasih karunia itu kepada mereka. Memang sulit, kiranya kasih karunia Kristus menolong kita.
STUDI PRIBADI: Di area mana kita pernah terluka? Apakah itu kehormatan, kepercayaan kita? Dst? Kitapun pernah melukai Allah di area yang sama, namun Ia tetap menyertai kita.
Pokok Doa: Berdoa bagi mereka yang pernah menyakiti kita dan meminta kekuatan untuk melayani mereka.
Kisah Para Rasul 14 : 22
22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Kisah Para Rasul 14 : 19
19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.