Yang Tersisa, Yang Setia

Senin, 27 Februari 2023

“Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa.” (Yesaya 10:21)

Bacaan hari ini: Yesaya 10:20-27 | Bacaan setahun: Yesaya 10

Setelah ditaklukkan oleh bangsa Asyur, bangsa Israel pun tidak lagi memiliki kekuatan. Kekalahan ini adalah bagian dari penghukuman dan pendisiplinan Tuhan, agar mereka berbalik dan kembali kepada TUHAN Allah Israel. Secara jumlah bangsa Israel kalah terhadap bangsa Asyur, tetapi di mata TUHAN, jumlah bukan yang terutama. Yesaya 10:21 berkata: “Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa.” Kata “sisa” ini tidak menyebutkan berapa persen dari keseluruhan umat Israel, tapi bisa disimpulkan bahwa itu hanya sebagian kecil yang tersisa dari keseluruhan umat Israel. Mereka adalah orang-orang yang selamat dari penindasan dan kekejaman bangsa Asyur. “Sisa” di sini mencakup mereka yang menerima penghukuman sekaligus juga anugerah Tuhan.

Penghukuman dan pendisiplinan dari Allah yang membuat mereka kembali dan setia hanya kepada Allah saja.
Penghukuman dan pendisiplinan dari Allah ini mirip dengan apa yang dikatakan Rasul Paulus. Serupa tanah liat di tangan penjunan, begitulah umat Tuhan di tangan Allah. Pada saat Allah menghukum, Dia sedang membentuk dan menjadikan sebuah benda yang indah dan berguna. Allah ada kalanya menghukum dan mendisiplin kita, umat Tuhan agar kita mau berbalik kepada-Nya. Mungkin kita telah tinggi hati dan sombong, sehingga Tuhan menyatakan pendisiplinan-Nya untuk menyadarkan kita, bahwa segala sesuatu datangnya dari Tuhan. Tujuannya adalah kita memiliki hati yang taat dan lembut serta mendengarkan suara-Nya dan menaati-Nya.

Kunci untuk melewati pendisiplinan dari Allah adalah iman kepada Allah. Dengan iman, kita dapat meyakini bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, yang mengasihi Dia dan dikasihi-Nya (Rom. 8:28). “Kebaikan” yang dimaksud di sini adalah menghasilkan pribadi yang setia selamanya kepada-Nya dan mengalami keserupaan dengan Kristus (Rom. 8:29-30). Dengan beriman kepada Allah, kita dapat bertekun dan meyakini akhir dari pendisiplinan-Nya adalah memancarkan kemuliaan Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apa yang menjadi tujuan Allah mendisiplin umat-Nya yang dikasihi-Nya? Apakah Saudara juga sedang mengalami pendisiplinan dan pembentukan dari Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan, agar dalam menghadapi pembentukan Tuhan dalam hidup ini, tetap setia dan beriman kepada Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *