Refleksi Tentang Kerentaan

Kamis, 16 Februari 2023

“Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu …” (Pengkhotbah 12:1)

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 12:1-8 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 12

Menjadi tua itu pasti! Itulah siklus kehidupan dunia ini. Ironisnya, banyak orang tidak memperhatikan dan menjadi bijiksana. Mereka lupa, fisik mereka semakin lama akan semakin merosot, yang pada akhirnya mereka harus menghadapi kematian seperti kata Pengkhotbah: “debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya” (ay. 7).

Dalam waktu yang sementara dan fisik yang rentan terhadap sakit-penyakit, penderitaan dan kematian, Pengkhotbah mendorong kita untuk memiliki relasi dengan Tuhan secara serius, bukan hanya pada saat kita lemah dan tak berdaya, melainkan pada saat kita masih kuat dan di usia muda. Pengkhotbah berkata agar: “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: ‘Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!’” (ay. 1).

Di dunia modern seperti hari ini, masih banyak anak muda Kristen yang kurang serius dalam relasi mereka dengan Tuhan. Mereka pergi ke gereja setiap Minggu, namun hubungan dengan Tuhan itu dipandang sebagai sesuatu yang kurang penting dalam kehidupannya. Mungkin saja mereka berpikir bahwa masa muda adalah masa yang indah untuk dinikmati dan bebas dari segala aturan rohani. Bahkan ada orang muda yang berseloroh: “Muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga!”

Ketika Pengkhotbah mengatakan: “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu,” hal itu memberitahukan kepada kita: (1) Takut akan Tuhan harus dimulai sejak dini, sejak kita kuat, sejak kita masih memiliki kesempatan. “Masa muda” adalah gambaran tentang kesempatan dan waktu yang baik bagi kita mengenal Tuhan dan perintah-Nya, sebab seseorang tidak tahu kapan ia akan mengakhiri hidupnya. (2) Masa muda mengingatkan jangan menunda waktu atau kesempatan untuk mengenal Tuhan, sebab kematian dapat datang kapan saja dan setelahnya kita harus mempertanggungjawabkan diri kepada Tuhan. Jadi, hidup itu kesempatan. Takutlah akan Tuhan sejak dini dan jangan tunda untuk mengenal-Nya.

STUDI PRIBADI: Bagaimana Pengkhotbah menggambarkan kondisi hidup manusia dalam dunia ini? Apa yang harus kita lakukan dalam kehidupan yang sementara dan rentan ini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat, khususnya generasi muda, agar mereka hidup takut akan Tuhan dan memandang kehidupan rohani sebagai hal yang perlu diperhatikan. Juga tidak menyia-nyiakan waktu yang Tuhan berikan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *