Tak ‘Ku Tahu Hari Esok

Rabu, 15 Februari 2023

“Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.” (Pengkhotbah 11:4)

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 11:1-7 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 10-11

Sebuah pepatah berkata, “Gagal merencanakan sesuatu dengan baik, sama halnya merencanakan kegagalan.” Pepatah ini ada benarnya. Jika kita tidak mempersiapkan rencana dengan baik, tentu rencana itu akan menjadi tidak maksimal atau merugikan. Namun apakah ini berarti kita harus menjadi seorang “perfectionist” yang mengatur segalanya secara detail sampai yang terkecil, kemudian barulah kita berani melangkah?

Kehidupan dalam dunia ini memang perlu direncakan dengan baik. Namun bukan berarti hal ini harus membuat kita menjadi khawatir dan terbebani dengan semua perencanaan yang belum tentu terjadi seperti yang kita harapkan ataupun takutkan. Kisah hidup menunjukkan bahwa perencanaan yang matang akan memberikan kepastian yang lebih baik daripada perencanaan yang semberono. Namun tidak sedikit perencanaan yang baik dapat membuahkan kegagalan. Lalu bagaimanakah kita dapat menyikapinya?

Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan bahwa kita tidak berkuasa atas hari esok. Perencanaan yang matang adalah baik, tetapi ingatlah, apapun hasilnya, kita tidak perlu mengkhawatirkannya. Ketidakpastian akan masa depan jangan membuat kita berhenti berkarya dan melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Apa yang dapat kita kerjakan hari ini, kerjakanlah dengan baik. Apa yang akan kita kerjakan di depan, kita berserah kepada Tuhan, sebab Pengkhotbah berkata bahwa kita “tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu” (ay. 5). Sebaliknya, jika orang yang khawatir akan masa depan, Pekhotbah berkata: “Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai” (ay. 4). Jadi apa yang harus kita perbuat? Rencanakan segala sesuatu dengan baik, tanpa khawatir akan hasilnya; lakukan dan kerjakan apa yang dapat kita perbuat hari ini dengan sukacita. Tentang masa depan, kita serahkan kepada Tuhan yang menentukan hasilnya.

STUDI PRIBADI: Mengapa kita sering khawatir akan masa depan, kira-kira apa dampak-nya? Apa yang Pengkhotbah ajarkan untuk menyikapi ketidakpastian masa depan?

Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat yang sedang bergumul menghadapi masa depannya. Doakan agar mereka tidak khawatir dalam segala hal, melainkan berserah kepada Tuhan dan tetap mengerjakan yang terbaik. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *