Satu Nasib Untuk Semua

Senin, 13 Februari 2023

“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.” (Pengkhotbah 9:10)

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 9:1-12 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 8-9

Di balik kesimpulan bahwa nasib semua orang sama, pengkhotbah mengingatkan tentang dua hal berharga dalam hidup: pernikahan dan pekerjaan. Di tengah kehidupan yang seperti siklus mengulang-ulang ini, Pengkhotbah membuat pembacanya memperhatikan kehidupan pernikahan dan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh.

Pernikahan merupakan karunia indah Tuhan. Namun, kita tidak dapat “menutup mata” bahwa ada orang yang membuat pasangannya “hidup dalam neraka”. Justru karena ada fakta pernikahan yang seperti neraka, maka orang beriman harus berpegang teguh kepada firman. Kebahagiaan dalam pernikahan bukan hal yang mustahil, tetapi mungkin terjadi. Belajar mengasihi pasangan, aktif mengobarkan kasih dari waktu ke waktu, memeliharanya sebagai harta karun mulia pemberian Tuhan, dan berjuang keras bagi kebahagiaan, adalah prasyarat pernikahan yang sukses. Perjuangan keras, dengan pertolongan Tuhan, dapat mengaktifkan cinta, perhatian dan kesetiaan; itulah faktor-faktor penting keberhasilan pernikahan. Karunia Tuhan lain adalah pekerjaan. Apabila dalam sudut pandang pengkhotbah, kematian adalah penyebab kesia-siaan, maka pekerjaan ialah faktor yang memberi hidup yang penuh arti dan harapan. Bekerja adalah bagian dari hidup, maka persoalan tentang pekerjaan/tugas, jangan ditinjau dari segi ekonomi saja. Apabila bekerja adalah ciri dari hidup, maka tugas apa pun akan sanggup memberi kita kegembiraan. Bekerja berarti menjadi rekan Tuhan yang bekerja sampai sekarang. Inilah dorongan yang utama, yang mendorong orang beriman bekerja lebih rajin, lebih giat dan berkualitas. Tidakkah kita semakin bergairah, bila tahu bahwa perbuatan tangan, kaki, pikiran kita adalah bagian dari hidup mengutamakan Tuhan selama kita di dunia. Pengkhotbah mengingatkan: ketika kita mengharapkan hasil dari apa yang kita kerjakan, maka akan membuat kita menjadi kecewa.

Oleh sebab itu, kerjakan pernikahan dan usaha kita dengan maksimal seperti untuk Tuhan, bukan manusia. Prinsip ini membawa kita untuk hidup dengan rendah hati dan selalu bergantung kepada Allah, Sumber Berkat.

STUDI PRIBADI: Apa Anda merasa hidup ini tidak adil dan nasin semua orang bergantung pada status sosial dan ekonomi?

Berdoalah: Bapa, kami memohon agar kami mengerti rancangan-Mu yang lebih daripada apa yang kami bisa lihat secara kasat mata. Gairahkan kami dengan rencana dan tujuan-Mu atas hidup kami. Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *