Jumat, 3 Februari 2023
“Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.” (Amsal 21:2)
Bacaan hari ini: Amsal 21:1-31 | Bacaan setahun: Amsal 21-22
Amsal 21 : 1-31
1 Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.
2 Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
3 Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.
4 Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.
5 Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.
6 Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.
7 Orang fasik diseret oleh penganiayaan mereka, karena mereka menolak melakukan keadilan.
8 Berliku-liku jalan si penipu, tetapi orang yang jujur lurus perbuatannya.
9 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
10 Hati orang fasik mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya.
11 Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan.
12 Yang Mahaadil memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan.
13 Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.
14 Pemberian dengan sembunyi-sembunyi memadamkan marah, dan hadiah yang dirahasiakan meredakan kegeraman yang hebat.
15 Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang benar, tetapi menakutkan orang yang berbuat jahat.
16 Orang yang menyimpang dari jalan akal budi akan berhenti di tempat arwah-arwah berkumpul.
17 Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.
18 Orang fasik dipakai sebagai tebusan bagi orang benar, dan pengkhianat sebagai ganti orang jujur.
19 Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.
20 Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.
21 Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan.
22 Orang bijak dapat memanjat kota pahlawan-pahlawan, dan merobohkan benteng yang mereka percayai.
23 Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.
24 Orang yang kurang ajar dan sombong pencemooh namanya, ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga.
25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.
26 Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas.
27 Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.
28 Saksi bohong akan binasa, tetapi orang yang mendengarkan akan tetap berbicara.
29 Orang fasik bermuka tebal, tetapi orang jujur mengatur jalannya.
30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.
31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN.
Amsal 22
1 Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.
2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN.
3 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.
4 Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
5 Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu.
6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
7 Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.
8 Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa.
9 Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.
10 Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh.
11 Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.
12 Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.
13 Si pemalas berkata: “Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan.”
14 Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN akan terperosok ke dalamnya.
15 Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
16 Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.
Amsal-amsal orang bijak
17 Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku.
18 Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu.
19 Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu.
20 Bukankah aku telah menulisnya kepadamu dulu dengan nasihat dan pengetahuan,
21 untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau.
22 Janganlah merampasi orang lemah, karena ia lemah, dan janganlah menginjak-injak orang yang berkesusahan di pintu gerbang.
23 Sebab TUHAN membela perkara mereka, dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka.
24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah,
25 supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
26 Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang.
27 Mengapa orang akan mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali?
28 Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan oleh nenek moyangmu.
29 Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.
Dalam mengambil sebuah keputusan, harusnya banyak aspek yang dipertimbangkan, termasuk baik-buruknya dampak dari keputusan tersebut dalam hidup seseorang. Namun ada aspek yang sering kita lupakan, yaitu pendapat Tuhan, padahal bisa saja yang kita rencanakan tidak sesuai dengan keinginan Tuhan. Manusia seringkali terlalu percaya diri dengan semua keputusan yang diambil, tanpa menyadari bahwa apa yang dianggap benar belum tentu baik dan benar di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, pendapat dan kehendak Tuhan ialah penting ketika mengambil keputusan dalam hidup, supaya manusia tidak salah melangkah.
Meski Tuhan menciptakan manusia dengan kehendak bebas, namun sesungguhnya hati manusia seperti saluran air irigasi, yang bisa diarahkan petani kemanapun dia mau. Bahkan hati raja, yang mungkin nampak tidak memiliki atasan, diarahkan oleh Tuhan, Dia memutarnya kemanapun Dia mau. Jika kuasa seorang raja hanya seperti aliran sungai di tangan Tuhan, maka Tuhan dengan mudah bisa mengarahkan hati kita. Benar bahwa kita bebas merespons, tetapi percayalah tidak ada hal baik yang muncul dari hati yang bertentangan dengan kehendak Allah. Bagaimana gerak tangan kita dipengaruhi oleh keadaan hati kita; apabila hati kita tertuju pada Tuhan, maka semua yang kita lakukan boleh sesuai yang Tuhan mau.
Tuhan sanggup mengendalikan hati dan pikiran manusia, bahkan hati seorang raja yang berkuasa, yang dalam pandangan dunia bisa melakukan apa saja yang dia kehendaki. Hati seorang raja tidak bisa diarahkan oleh manusia biasa, sebab seorang raja memiliki hak istimewa untuk melakukan apa yang dia ingini. Raja memiliki posisi sosial yang tinggi dan ia memiliki kekuatan untuk memerintah seseorang, tetapi dalam tangan kuasa Tuhan, seorang raja hanya ciptaan yang bisa Tuhan arahkan kemanapun Tuhan mau. Tuhan memiliki akses ke dalam hati semua orang ciptaan-Nya. Sebab itu, kita tidak boleh hanya mengandalkan pertimbangan-pertimbangan diri sendiri dalam mengambil keputusan, kita harus bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu.
STUDI PRIBADI: Selama kita hidup, apakah ada Tuhan dalam setiap keputusan yang kita ambil? Sebesar apa peran Tuhan dalam hidup kita?
Pokok Doa: Mari memohon ampun kepada Tuhan jika dalam pengambilan keputusan kita lupa melibatkan Tuhan; berjanji akan selalu bertanya kepada Tuhan apapun yang kita ingin lakukan.