Jumat, 27 Januari 2023
“Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek.” (Amsal 10:27)
Bacaan hari ini: Amsal 10:1-32 | Bacaan setahun: Amsal 10-11
Amsal 10 : 1-32
Kumpulan amsal-amsal Salomo
1 Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.
2 Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
5 Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.
6 Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.
7 Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.
8 Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.
9 Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.
10 Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.
11 Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.
12 Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.
13 Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.
14 Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam.
15 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.
16 Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.
17 Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
18 Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal.
19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
21 Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.
22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
23 Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal, sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai.
24 Apa yang menggentarkan orang fasik, itulah yang akan menimpa dia, tetapi keinginan orang benar akan diluluskan.
25 Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar adalah alas yang abadi.
26 Seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, demikian si pemalas bagi orang yang menyuruhnya.
27 Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek.
28 Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.
29 Jalan TUHAN adalah perlindungan bagi orang yang tulus, tetapi kebinasaan bagi orang yang berbuat jahat.
30 Orang benar tidak terombang-ambing untuk selama-lamanya, tetapi orang fasik tidak akan mendiami negeri.
31 Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.
32 Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.
Amsal 11
1 Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.
2 Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.
3 Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.
5 Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya.
6 Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.
7 Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia.
8 Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya.
9 Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.
10 Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.
11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.
12 Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.
13 Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.
14 Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.
15 Sangat malanglah orang yang menanggung orang lain, tetapi siapa membenci pertanggungan, amanlah ia.
16 Perempuan yang baik hati beroleh hormat; sedangkan seorang penindas beroleh kekayaan.
17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
18 Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap.
19 Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian.
20 Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya.
21 Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.
22 Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
23 Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.
24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
26 Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum.
27 Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.
28 Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.
29 Siapa yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin; orang bodoh akan menjadi budak orang bijak.
30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.
31 Kalau orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa!
Setiap kita pasti pernah membaca berita kriminal, baik di surat kabar maupun berita online. Para pelaku kriminal ini pastilah orang jahat. Di kitab Amsal, orang yang jahat secara moralitas disebut orang fasik dan dikontraskan dengan orang benar. Salah satu pembedanya yang akan kita soroti adalah Amsal 10:27-28.
Pada ayat 27, orang yang benar secara moralitas diidentikkan dengan orang yang takut akan TUHAN dan ia akan memiliki umur panjang. Kristus menyebutnya sebagai hidup berkelimpahan (Yoh. 10:10b), yang berarti “hidup yang benar-benar hidup.” Sebaliknya, orang jahat akan memiliki hidup yang sia-sia dan pendek. Perbedaan makna hidup mengakibatkan perbedaan pengharapan keduanya dalam menjalani penderitaan. Dalam menjalani penderitaannya, orang benar memiliki pengharapan yang pasti dalam hidupnya di dalam Tuhan yang akan menyelamatkannya pada waktu-Nya dan itu adalah sukacita. Sebaliknya, orang fasik menantikan pertolongan tatkala ia menderita, tetapi itu adalah tindakan yang sia-sia (ay. 28) karena ia telah melawan Allah.
Perbedaan antara orang benar dan orang fasik ini menyadarkan kita khususnya orang percaya. Orang percaya adalah orang yang telah ditebus Kristus dan tentunya telah mengalami kasih-Nya. Orang percaya seharusnya memandang hidupnya bermakna. Hidup yang bermakna ditandai dengan kita berani berkata, “Kristus cukup bagiku” dan itu ditandai dengan taat dan bergantung pada anugerah Kristus dan firman Allah setiap saat. Di kala kita susah, kita bergantung pada Allah yaitu taat pada firman-Nya dan senantiasa berharap kepada anugerah-Nya.
Kita tidaklah lepas dari penderitaan. Tidak masalah kita meresponnya pertama kali dengan mengomel, tetapi setelah itu, kita melihat pada Kristus yang telah menderita dan mengasihi kita, sehingga kita dimampukan-Nya untuk mampu menghadapinya dengan sukacita. Selain itu, bergabunglah dalam komunitas orang percaya, misalnya GDG sehingga kita belajar dan berbagi dalam menghadapi penderitaan dengan perspektif Kristus.
STUDI PRIBADI: Sudahkah kita benar-benar mengalami kasih Allah di dalam Yesus Kristus? Sudahkah kita mengaplikasikan kasih-Nya tersebut dalam menghadapi kesulitan hidup kita?
Pokok Doa: Berdoa agar Allah menguatkan kita dan sesama orang percaya yang sedang mengalami penderitaan. Allah memakai kita untuk menguatkan sesama orang percaya di dalam komunitas GDG yang sedang menderita.