Rabu, 28 Desember 2022
“Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.” (Mazmur 112:1)
Bacaan hari ini: Mazmur 112:1-10 | Bacaan setahun: Mazmur 111-112
Mazmur 111
Kebajikan Allah
1 Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
3 Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
4 Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang.
5 Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
6 Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa.
7 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,
8 kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.
Mazmur 112 : 1-10
Bahagia orang benar
1 Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
2 Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.
3 Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya.
4 Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.
5 Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.
6 Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya.
7 Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
8 Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.
9 Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
10 Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, lalu hancur; keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan.
Dalam mazmur ini, kita bisa melihat bahwa ada beragam berkat yang Allah akan berikan kepada orang yang beriman. ‘Orang beriman’ ini sendiri didefinisikan dalam mazmur ini dengan dua cara. Pertama, orang beriman disebut sebagai orang yang takut pada YHWH dan sangat suka perintah-Nya (ay. 1). Kepada mereka, Allah berjanji akan memberinya anak cucu yang perkasa, dan kekayaan serta kebaikan padanya. Seorang penafsir, Willem VanGemerren, menjelaskan bahwa karena orang benar peduli dengan keagungan, kemuliaan, dan kebesaran Allah, Allah akan membalasnya dengan keberhasilan dalam usahanya. Uniknya, berkat itu bukan hanya akan dinikmati olehnya tapi juga oleh keturunannya, bukan hanya di masa kini, tetapi juga di masa depan.
Kedua, orang beriman itu disebut sebagai orang yang murah hati dan penuh keadilan (ay. 5). Orang ini menaruh belas kasihan pada orang lain dan rela memberi pinjaman. Ia juga melaksanakan usahanya dengan jujur dan integritas. Kepada mereka, pemazmur mencatat bahwa ia tidak akan goyah. Memang apa yang dialaminya tidak selalu menyenangkan. Ada kalanya mungkin kabar celaka datang. Meski demikian, ia menghadapinya dengan penuh damai, karena ia punya hati yang percaya pada kedaulatan dan perlindungan Allah. Itu sebabnya meski keadaan tidak mudah, ia tidak akan berhenti melakukan apa yang baik. Kondisi ini jelas beda dengan apa yang dialami orang fasik, yang pastinya dipenuhi dengan sakit hati karena keberhasilan orang benar. Meski pada awalnya ia nampak berhasil, pada akhirnya ia pasti akan menemui kehancuran dan kebinasaan (ay. 10).
Sekali lagi, pemazmur menghadapkan kita kepada dua pilihan. Yang mana yang akan kita pilih? Memilih jalan yang benar memang tidak akan selalu meluputkan kita dari kesulitan. Berkat karena hidup beriman juga tidak akan selalu kita nikmati dengan cepat. Meski demikian, pemazmur hendak memastikan kita bahwa hidup beriman kepada Allah takkan pernah sia-sia. Cepat atau lambat, sikap hidup demikian pasti akan mendatangkan berkat dan damai sejahtera.
STUDI PRIBADI: Pernahkan kesetiaan Anda kepada kehendak Allah justru mendatangkan kesulitan? Apakah yang mendorong Anda untuk tetap setia pada Allah?
Pokok Doa: Doakan agar anak-anak Tuhan tetap setia melakukan apa yang benar dan penuh kasih, terlepas kesulitan yang akan dihadapi karena pilihan itu.