Mesias : Raja Dan Imam

Selasa, 27 Desember 2022

“Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” (Mazmur 110:1)

Bacaan hari ini: Mazmur 110:1-7 | Bacaan setahun: Mazmur 110

Mazmur mesianik ini terdiri dari dua bagian utama, yakni ay. 1-3 dan ay. 4-7. Masing-masing bagian utama ini sendiri dibangun oleh dua unit yang lebih kecil, yakni fungsi yang Tuhan nyatakan kepada Mesias (ay. 1, 4) dan janji mengenai kekuatan dan kemenangan yang akan diraih oleh Mesias (ay. 2-3, 5-7).

Bagian pertama (ay. 1-3) menjelaskan bahwa Mesias adalah seorang Raja. Padanya, Allah berjanji membuat para musuhnya menjadi tumpuan kakinya. Allah juga berjanji akan memberikan kekuatan pada Sang Mesias, yang disimbolkan dengan pemberian tongkat kekuatan, sehingga Mesias dimampukan mengalahkan para musuhnya dan membuat mereka takluk dalam pemerintahannya. Tidak hanya itu, Allah juga menyatakan akan memperlengkapi Sang Raja ini dengan tentara yang merelakan diri untuk maju baginya, juga yang penuh kekuatan dan juga semangat.

Bagian kedua (ay. 4-7) memaparkan bahwa Mesias juga ialah seorang Imam. Selain menjadi perwakilan umat menghadap Allah, ia juga bertanggung jawab atas penyembahan yang benar kepada Allah. Ini membuat Mesias ini mirip seperti Melkisedek, yang juga seorang Raja dan Imam. Pada Imam ini, Allah menyatakan bahwa Ia akan menyertainya sehingga ia dimampukan mengalahkan raja-raja yang melawan dia. Pada hari pertanggungjawaban, Sang Imam ini juga akan menjadi agen Allah untuk menghakimi bangsa-bangsa dan menghukum para pemimpin yang jahat.

Menariknya, dalam Matius 22:41-45, Tuhan Yesus mengutip bagian pertama mazmur ini dan menerapkannya pada diri-Nya. Tujuannya jelas, Ia menyatakan bahwa Ia adalah Mesias yang dinantikan selama ini. Selain itu, Ia bukan sekadar Mesias insani seperti yang dipikirkan banyak orang masa itu. Ia juga Mesias yang Ilahi, sehingga tidak heran Daud menyebut-Nya “tuanku.” Pertanyaannya, karena Kristus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, maukah kita menjadi tentara yang “merelakan diri untuk maju bagi-Nya?” Dengan kata lain, maukah kita memberi diri kita menjadi orang-orang yang berdedikasi tinggi pada Sang Raja Imam ini?

STUDI PRIBADI: Bagaimana peran Kristus sebagai Raja dan Imam memberi penghiburan dan kekuatan bagi Anda?

Pokok Doa: Doakanlah agar anak-anak Tuhan terus semangat memberi diri mereka menjadi tentara Allah, yakni menjadi umat yang berdedikasi penuh pada Kristus. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *