Iman Yang Menggerakkan

Senin, 26 Desember 2022

“Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN,...sebab kasih-Mu besar mengatasi langit, dan setia-Mu sampai ke awan-awan.” (Mazmur 108:4-5)

Bacaan hari ini: Mazmur 108:1-14 | Bacaan setahun: Mazmur 108-109

Mazmur ini dimulai dengan nyanyian syukur bagi Allah dan diakhiri dengan permohonan doa kepada-Nya. Sang Pemazmur, Raja Daud menaikkan syukur kepada Allah atas belas kasihan yang ia terima (ayat 2-6). Dalam doanya, ia memohon agar Allah menyatakan belas kasihan-Nya kepada umat-Nya (ayat 7-14). Dengan memaparkan janji-janji Allah dan memohonkan penggenapan atas janji-janji-Nya, Daud percaya bahwa Allah mendengar seruannya, melepaskan umat-Nya dan memberi kemenangan atas musuh-musuh mereka. Demikianlah iman Daud kepada Allah yang ia nyatakan dalam nyanyian syukur dan doa-doanya itu.

Melalui mazmur ini, kita belajar untuk memiliki hati yang teguh. Warren Wiersbe, seorang penafsir Alkitab mengatakan, bahwa hati yang teguh adalah hati yang bernyanyi, sebab keyakinan di dalam Tuhan memberi kita sesuatu untuk dinyanyikan sebagaimana yang Daud lakukan. Ia bangun pagi-pagi untuk menaikkan nyanyian syukur kepada Allah yang penuh belas kasihan kepada umat-Nya (ayat 2).

Selanjutnya kita belajar untuk menjalankan iman percaya kita di dalam doa-doa kita. Matthew Henry, di dalam tafsirannya mengatakan, bahwa kita harus menjalankan iman kita untuk menggerakkan kuasa dan janji Allah. Akan kuasa-Nya, sebagaimana dikatakan Daud: “Selamatkanlah dengan tangan kanan-Mu, yang berkuasa untuk menyelamatkan” (ayat 7) dan akan janji-janji-Nya: “Allah telah berfirman di tempat kudus-Nya” (ayat 8). Dalam doanya, Raja Daud belajar untuk percaya akan janji-janji Allah yang terdapat di dalam firman-Nya yang kudus, yang telah Allah jamin sendiri di dalam kekudusan-Nya. Demikianlah iman yang bekerja, dapat beria-ria di dalam apa yang dijanjikan Allah, sekalipun hal itu belum terjadi.

Adakah kita memiliki hati yang teguh, yang menggerakkan kita untuk menaikkan nyanyian syukur kepada Allah? Sudahkah kita menjalankan iman kita kepada Allah di dalam doa-doa yang kita panjatkan kepada-Nya? Marilah kita belajar untuk menyatakan iman kita kepada Allah di dalam nyanyian syukur dan doa-doa kita kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: Mengapa kita harus menyatakan iman kepada Allah di dalam nyanyian syukur dan doa-doa kita?

Pokok Doa: Berdoalah agar kita sebagai orang-orang percaya senantiasa dapat menjalankan iman kita kepada Allah di dalam kehidupan sehari-hari dengan selalu bersyukur dan berdoa kepada-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *