Rabu, 14 Desember 2022
“Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.” (Mazmur 89:3)
Bacaan hari ini: Mazmur 89:1-53 | Bacaan setahun: Mazmur 89
Mazmur 89 : 1-53
Kesetiaan TUHAN kepada Daud
1 Nyanyian pengajaran Etan, orang Ezrahi. (89-2) Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.
2 (89-3) Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
3 (89-4) Engkau telah berkata: “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:
4 (89-5) Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun.” Sela
5 (89-6) Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya TUHAN, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus.
6 (89-7) Sebab siapakah di awan-awan yang sejajar dengan TUHAN, yang sama seperti TUHAN di antara penghuni sorgawi?
7 (89-8) Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya.
8 (89-9) Ya TUHAN, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau? Engkau kuat, ya TUHAN, dan kesetiaan-Mu ada di sekeliling-Mu.
9 (89-10) Engkaulah yang memerintah kecongkakan laut, pada waktu naik gelombang-gelombangnya, Engkau juga yang meredakannya.
10 (89-11) Engkaulah yang meremukkan Rahab seperti orang terbunuh, dengan lengan-Mu yang kuat Engkau telah mencerai-beraikan musuh-Mu.
11 (89-12) Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya.
12 (89-13) Utara dan selatan, Engkaulah yang menciptakannya, Tabor dan Hermon bersorak-sorai karena nama-Mu.
13 (89-14) Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu.
14 (89-15) Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu.
15 (89-16) Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu;
16 (89-17) karena nama-Mu mereka bersorak-sorak sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah.
17 (89-18) Sebab Engkaulah kemuliaan kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami meninggi.
18 (89-19) Sebab perisai kita kepunyaan TUHAN, dan raja kita kepunyaan Yang Kudus Israel.
19 (89-20) Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi, kata-Mu: “Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.
20 (89-21) Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus,
21 (89-22) maka tangan-Ku tetap dengan dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
22 (89-23) Musuh tidak akan menyergapnya, dan orang curang tidak akan menindasnya.
23 (89-24) Aku akan menghancurkan lawannya dari hadapannya, dan orang-orang yang membencinya akan Kubunuh.
24 (89-25) Kesetiaan-Ku dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi.
25 (89-26) Aku akan membuat tangannya menguasai laut, dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.
26 (89-27) Diapun akan berseru kepada-Ku: ‘Bapaku Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.’
27 (89-28) Akupun juga akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi di antara raja-raja bumi.
28 (89-29) Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia.
29 (89-30) Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit.
30 (89-31) Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku,
31 (89-32) jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku,
32 (89-33) maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan.
33 (89-34) Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku.
34 (89-35) Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
35 (89-36) Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud:
36 (89-37) Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku,
37 (89-38) seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di awan-awan.” Sela
38 (89-39) Tetapi Engkau sendiri menolak dan membuang, menjadi gemas kepada orang yang Kauurapi,
39 (89-40) membatalkan perjanjian dengan hamba-Mu, menajiskan mahkotanya laksana debu,
40 (89-41) melanda segala temboknya, membuat kubu-kubunya menjadi reruntuhan.
41 (89-42) Semua orang yang lewat di jalan merampoknya, dan ia menjadi cela bagi tetangganya.
42 (89-43) Engkau telah meninggikan tangan kanan para lawannya, telah membuat semua musuhnya bersukacita.
43 (89-44) Juga Kaubalikkan mata pedangnya, dan tidak membuat dia dapat bertahan dalam peperangan.
44 (89-45) Engkau menghentikan kegemilangannya, dan takhtanya Kaucampakkan ke bumi.
45 (89-46) Kaupendekkan masa mudanya, Kauselubungi dia dengan malu. Sela
46 (89-47) Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau bersembunyi terus-menerus, berkobar-kobar murka-Mu laksana api?
47 (89-48) Ingatlah apa umur hidup itu, betapa sia-sia Kauciptakan semua anak manusia!
48 (89-49) Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati? Sela
49 (89-50) Di manakah kasih setia-Mu yang mula-mula, ya Tuhan, yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada Daud demi kesetiaan-Mu?
50 (89-51) Ingatlah cela hamba-Mu, ya Tuhan, bahwa dalam dadaku aku menanggung penghinaan segala bangsa,
51 (89-52) yang dilontarkan oleh musuh-musuh-Mu, ya TUHAN, yang dilontarkan mencela jejak langkah orang yang Kauurapi.
52 (89-53) Terpujilah TUHAN untuk selama-lamanya! Amin, ya amin.
Perenungan hari ini terambil dari kitab Mazmur 89:1-53. Akan tetapi, fokus perenungan hari ini ada di ayat ke-3, yang dikatakan bahwa: “Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.” Pemazmur hari ini mengingatkan akan kesetiaan Tuhan. Dalam hidupnya, Pemazmur sungguh mengalami bahwa Tuhan adalah selalu setia dan tidak akan pernah berakhir kesetiaan-Nya.
Oleh sebab itu, Pemazmur menyatakan: “Kasih setia Tuhan dibangun untuk selama-lamanya.” Jadi, dari sini kita dapat memahami bahwa kasih setia Tuhan bersifat abadi, kekal, dan tidak sementara. Dengan demikian, kita tidak perlu merasa tidak dikasihi di dalam dunia ini. Walaupun manusia tidak pernah mengasihi kita, percayalah bahwa Tuhan tetap mengasihi kita. Kemudian, di ayat ke-3, dikatakan: “Kesetiaan Tuhan tegak seperti langit.” Ayat ini dapat dipahami bahwa kesetiaan Tuhan terhadap Umat-Nya tidak tergoyahkan. Kesetiaan Tuhan yang dinyatakan dalam perjanjian dengan Umat-Nya adalah sangat pasti dan tidak tergoyahkan. Bahkan dikatakan selalu baru setiap hari kasih setia-Nya. Realita itulah yang menegaskan bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan Umat-Nya.
Jadi, dapat dipahami bahwa kita tidak lah perlu meragukan kesetiaan Tuhan. Maka jikalau manusia seringkali tidak setia, tidak demikian dengan Tuhan yang selalu ada dan bersama-sama dengan kita. Dalam kehidupan ini, terkadang kita menemukan orang-orang yang tidak setia dan justu mengecewakan. Orang-orang yang tidak setia tersebut, tinggal sementara dan kemudian pergi meninggalkan kita. Oleh karena itu, hal tersebut tentu saja membuat kita kesal dan kecewa. Namun, Firman Tuhan pada hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan itu setia dan kesetiaan-Nya tidak akan pernah pudar. Oleh sebab itu, marilah kita tetap semangat dalam menjalani kehidupan ini. Percayalah dengan iman, bahwa kasih setia Tuhan tidak akan pernah pudar bagi anak-anak-Nya. Ia akan selalu setia dan tidak akan pernah menyerah dengan diri kita, sebab kasih-Nya begitu besar bagi kita, anak-anak-Nya.
STUDI PRIBADI: Masihkah kita mempercayai kasih setia Tuhan dan kesetiaan-Nya? Apa kita semakin mengenal kasih setia Tuhan, ketika melewati kesesakan dalam hidup ini?
Pokok Doa: Berdoa bagi umat Allah supaya dalam setiap langkah hidupnya semakin kenal kasih setia Allah. Gereja Tuhan senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan akan kesetiaan-Nya dan kasih-Nya yang selamanya ada.