Gelap, Tanpa Harapan

Selasa, 13 Desember 2022

“Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong...” (Mazmur 88:14)

Bacaan hari ini: Mazmur 88:1-19 | Bacaan setahun: Mazmur 87-88

Renungan hari ini adalah tentang doa pada waktu sakit payah. Akan tetapi, fokus perenungan ada dalam ayat ke-14, yang dikatakan: “Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.” Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa penulis kitab Mazmur pernah mengalami masa-masa sulit. Tentu saja hal tersebut tidaklah mudah dihadapi. Bahkan Mazmur ini seringkali dikenal sebagai mazmur yang sangat menyedihkan, khususnya secara fisik. Namun, di tengah-tengah kesulitannya tersebut, pemazmur berseru minta tolong kepada Tuhan dan berdoa kepada Tuhan. Pemazmur dikatakan berseru siang dan malam kepada Allah, yang mana menunjukkan ketergantungannya kepada Allah; ini sangatlah diutamakan Pemazmur saat menghadapi situasi yang dialaminya.

Dalam kehidupan ini, tidak menutup kemungkinan kita mengalami kesulitan dan penderitaan. Terkadang kesulitan dan penderitaan tersebut membuat kita menyerah dan sulit untuk melihat pengharapan ke depan. Namun, sebagai anak-anak Tuhan, seharusnya tetap terus berharap dan berserah penuh kepada Tuhan. Seperti pemazmur yang barusan kita baca kisahnya, bahwa ketika kesulitan menghampiri, hendaklah meminta tolong kepada Tuhan. Jangan sampai justru meminta tolong kepada manusia dan mengandalkan diri sendiri. Kita sebagai anak-anak Tuhan, hendaklah tetap mempercayai kasih setia Tuhan dan pemeliharaan dari Tuhan. Oleh karena itu, langkah praktis yang dapat dilakukan adalah berdoa kepada Tuhan. Beberapa orang Kristen, menganggap remeh berdoa kepada Tuhan, akan tetapi hal tersebut sangatlah penting.

Mari kita perhatikan bahwa doa adalah salah satu alat orang percaya untuk berkomunikasi kepada Tuhan. Jadi, marilah kita tetap berdoa di kala kesulitan dan pergumulan berat menghampiri hidup. Percayalah dengan iman, bahwa Allah mendengarkan seluruh doa kita dan akan menjawabnya indah pada waktu-Nya. 1 Tesalonika 5:17: “Tetaplah berdoa.”

STUDI PRIBADI: Apakah pada saat ini kita masih tetap berdoa kepada Tuhan? Apakah yang menghalangi kita untuk berseru kepada Allah?

Pokok Doa: Berdoa agar Umat Tuhan dimampukan terus berpengharapan kepada Tuhan di tengah-tengah pergumulannya yang berat. Berdoalah agar setiap Gereja Tuhan mengalami pertumbuhan dan kedewasaan rohani. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *