Menanti Tanda Kebaikan-Nya

Senin, 12 Desember 2022

“Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.” (Mazmur 86:1-2)

Bacaan hari ini: Mazmur 86:1-17 | Bacaan setahun: Mazmur 85-86

Mazmur ini adalah doa permohonan Daud minta pertolongan Tuhan. Apa permohonan pemazmur kepada Allah dalam Mazmur ini? Isi doanya paling tidak berkaitan dengan 5 hal: 1) memohon perhatian Tuhan terhadap kesengsaraan dan kemiskinan yang ia alami (ay. 1, 6); 2) memohon pemeliharaan atas jiwa dan keselamatan (ay. 2); 3) memohon belas kasihan agar Tuhan memberinya sukacita, kekuatan, & keselamatan dalam kesengsaraan (ay. 3, 16); 4) memohon tuntunan dan penunjuk jalan agar bisa hidup dalam kebenaran dan takut akan Tuhan (ay. 11); 5) mohon agar Tuhan menyatakan kebaikan, pertolongan, dan penghiburan sehingga orang-orang yang membencinya menjadi malu (ay. 17).

Pemazmur berani memohon kepada Tuhan bukanlah tanpa dasar. Ia yakin dan percaya akan diri Tuhan, serta sifat dan karakter Tuhan yang baik dan penuh kasih sayang, yang ia ungkapkan di ayat 5-10. Ia berani datang dan berharap kepada Allah, ia tahu: 1) Allah itu baik, suka mengampuni dan berlimpah kasih setia-Nya kepada orang yang berseru kepada-Nya (ay. 5); 2) Allah pasti berkenan mendengar dan menjawab doa (ay. 6-7); 3) Allah adalah yang paling unggul, tidak ada yang sebanding Dia. Perbuatan-Nya mengatasi segala allah (ay. 8); 4) Hanya Dialah Allah yang besar dan hanya Dia yang sanggup melakukan keajaiban-keajaiban, sehingga Ia yang layak disembah dan dimuliakan oleh segala bangsa (ay. 9-10).

Yang menakjubkan, Allah yang demikian telah menyatakan kasih setia kepadanya dan telah menyelamatkan hidupnya secara personal. Oleh karena itu, respons terbaik yang bisa ia berikan adalah bersyukur dengan segenap hati dan hidup hanya untuk memuliakan Tuhan selama-lamanya (ay. 12-13). Pengalaman rohani yang demikian membuatnya berani untuk datang kepada Allah dengan terbuka untuk mencurahkan seluruh isi hati dan pergumulannya, dengan satu keyakinan bahwa Allah itu baik, pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Sehingga tidak ada keraguan sedikitpun di dalam hatinya untuk meminta dan menantikan kebaikan Allah (ay. 14-17).

STUDI PRIBADI: Renungkan, sejauh mana pengenalan akan Allah mendorong Anda untuk mengandalkan Dia? Ketika Allah menyatakan kebaikan-Nya, apa tanggapan Anda?

Pokok Doa: Berdoa agar setiap orang percaya dapat memiliki pengenalan yang dalam akan Allah, sehingga punya keberanian untuk hidup transparan, berharap dan bersandar mutlak kepada Allah. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *