Rencana Tuhan

Selasa, 12 Juli 2022

“Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau telah mengirim utusan- utusan untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron,... maka sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati.” (1:16)

Bacaan hari ini: 2 Raja-raja 1 | Bacaan setahun: 2 Raja-raja 1-2

Apa yang dilakukan orang tua akan ditiru anaknya; itulah yang terjadi dengan Ahazia, anak Ahab. Masalahnya, Ahazia meniru yang jahat dari ayahnya. Dalam satu kecelakaan, Ahazia terjatuh dari kisi-kisi kamar atas yang membuat dia jatuh sakit. Dalam kondisi sakit, Ahazia memerintahkan orang untuk bertanya kepada Baal-Zebub, allah orang Filistin di Ekron, dan bukan mencari Tuhan. Sangat disayangkan, umat pilihan Tuhan mempunyai raja seperti Ahazia, tidak mencari Tuhan dalam menghadapi masalah; ia malah mencari dewa bangsa asing.

Bersyukur sekali, Allah tidak pernah meninggalkan umat pilihan-Nya. Allah mengutus nabi Elia untuk memberikan peringatan keras. Oleh karena Ahazia tidak menghormati Allah, maka nabi Elia menyampaikan bahwa Ahazia akan mati. Berikutnya, kita melihat bahwa Ahazia yang sudah sakit pun masih tetap arogan. Dia memerintahkan orang datang pada nabi Elia dan memaksanya turun menghadap raja untuk mempertanggungjawabkan semua perkataannya. Namun Elia tidak menggubris mereka, sebaliknya ia mendatangkan api dari surga membakar habis utusan raja sampai dua kali. Kali ketiga, sang pemimpin utusan datang merendahkan diri dan berlutut di hadapan Elia. Akhirnya Tuhan berbicara kepada Elia, memerintahkan Elia turun menemui raja Ahazia. Ketika nabi Elia bertemu raja, ia tetap konsisten menyampaikan pesan yang sama, bahwa raja Ahazia akan mati karena ia tidak menghormati Allah.

Dari bacaan ini, kita bisa belajar dua hal. Pertama, hormati dan taatilah Tuhan, jangan lupa Tuhan dan jangan sombong. Ahazia begitu sombong di hadapan Tuhan dan ironi sekali, dia tidak mampu menyelamatkan dirinya dari kecelakaan. Kedua, berani berkata benar walau ada resiko yang harus dihadapi. Elia tetap setia dan konsisten menyampaikan kepada raja Ahazia tentang kehendak Allah, bukan untuk menyenangkan manusia.

Beranikah kita mengambil resiko untuk kebenaran atau kita memilih untuk berkompromi demi keselamatan dan kenyamanan hidup ini?

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat seseorang tidak mencari Tuhan walau dalam kesulitan sekalipun? Bagaimana dengan Anda?

Pokok Doa: Berdoa untuk jemaat Tuhan agar tidak melupakan Tuhan dalam menghadapi kesulitan kehidupan walaupun cara kerja Allah terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapakan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *