Melayani : Mengutamakan Orang Lain

Rabu, 13 Juli 2022

“Lalu berkatalah Elisa: ‘Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan.’ Tetapi pelayannya itu berkata: ‘Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?’” (2 Raja-raja 4:42b-43)

Bacaan hari ini: 2 Raja-raja 3 | Bacaan setahun: 2 Raja-raja 3-4

Bagian dari 2 Raja-Raja 3-4, terdapat cukup banyak kisah, semuanya tentang mukjizat yang dilakukan oleh Nabi Elisa. Kita pun mendapati beberapa kemiripan antara mukjizat yang Tuhan Yesus dan yang nabi Elisa lakukan. Mukjizat adalah peristiwa supranatural yang dialami dan berkaitan dengan kehidupan umat Tuhan dalam pergumulan mereka, bisa tentang hidup berbangsa, keseharian dalam rumah tangga, termasuk juga keluarga hamba Tuhan dalam kekurangan mereka. Karena memang pada zaman itu, mereka sangat miskin (kerena raja yang lalim dan kerajaan yang korup). Oleh sebab itu, semua peristiwa mukjizat ini, mendorong Umat untuk mengutamakan kehendak Tuhan. Seperti dialami oleh seorang janda yang miskin, ia ditolong karena suaminya setia melayani Tuhan; wanita Sunem setia melayani nabi Elisa dan kebutuhannya, dia diberkati di kemudian hari. Nabi Elisa mengajarkan agar murid-murid mengutamakan orang lain dalam kebutuhan mereka, dan mengesampingkan kebutuhan diri sendiri.

Sebagai jemaat, kita pun memiliki pelbagai macam pergumulan dan kebutuhan hidup; kita berpikir bahwa tenaga kemampuan kita terlalu kecil, tidak mampu mengatasi masalah gereja atau persoalan yang kelihatannya begitu besar. Tapi, dari prinsip yang kita pelajari ini, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan bila kita tulus melayani orang lain, mengutamakan kebutuhan orang lain, menolong mereka lebih dahulu. Seperti, Tuhan bertindak dalam peristiwa 5 roti 2 ikan, seorang anak mau mempersembahkan bagi Tuhan, Tuhan memakainya menjadi makanan bagi ribuan orang, bahkan ada lebih. Sedangkan Filipus, dia ragu dan berkata bahwa mereka tidak punya uang yang cukup untuk beli roti bagi lima ribu orang. Bukankah kita sama seperti Filipus, hanya melihat kepada masalah, tidak melihat Tuhan Yesus, tidak beriman untuk memberikan apa yang ada pada diri kita terlebih dulu untuk melayani orang lain, menolong yang lebih membutuhkan. Inilah prinsip kerajaan Allah, carilah kerajaan Allah dan KEBENARAN-NYA, maka Tuhan akan menambahkan yang lainnya; kita diberkati menjadi berkat, meskipun tidak harus dengan kelimpahan.

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita menerapkan prinsip “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya” dalam pelayanan dan pekerjaan kita pada zaman ini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap Umat Allah dalam mengerjakan segala usahanya supaya semakin memahami panggilan Allah untuk menjadi saksi Tuhan dan alat di tangan Tuhan, bagi sesamanya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *