Raja Yang Diurapi

Selasa, 28 Juni 2022

“dan beginilah katanya: Terpujilah Tuhan, Allah Israel, yang pada hari ini telah memberi seorang duduk di atas takhtaku yang aku sendiri masih boleh saksikan.” (1 Raja-raja 1:48)

Bacaan hari ini: 1 Raja-raja 1:28-53 | Bacaan setahun: 1 Raja-raja 1

Raja Daud telah lanjut umur dan rupanya Adonia, anak sulung Daud setelah Absalom memanfaatkan kesempatan ini untuk meninggikan diri, ia berkata mau menjadi raja (1:5). Ia segera mencari pendukung dan mengadakan jamuan untuk mengangkat dirinya menjadi raja.

Hal ini disampaikan oleh nabi Natan kepada Batsyeba, yang kemudian menghadap kepada raja Daud. Ia mengingatkan Daud akan sumpahnya menjadikan Salomo sebagai raja, menggantikannya. Memang tidak ada catatan yang jelas bahwa Daud pernah bersumpah menjadikan Salomo sebagai raja, tapi dari ayat 30 kita membaca pesan tersirat bahwa Daud pernah melakukannya. Hal ini pun sesuai dengan kehendak Tuhan (1 Taw. 22:9-10). Raja Daud yang diingatkan Batsyeba dan nabi Natan, segera mengambil tindakan memanggil imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada untuk membawa Salomo ke Gihon dan mengurapi dia sebagai raja di sana. Setelah itu, Salomo duduk di atas takhtanya menggantikan Daud menjadi raja atas Israel dan Yehuda. Berita ini sampai ke telinga Adonia dan membuatnya ketakutan; semua tamu undanganpun meninggalkan dia.

Dari kisah pengurapan Salomo menjadi raja ini kita melihat kedaulatan Tuhan. Ia berjanji akan mengokohkan takhta Daud untuk selama-lamanya (1 Taw. 17:11-14) dan juga menetapkan Salomo menjadi pengganti Daud. Kehendak Tuhan pasti terlaksana, sekalipun Adonia dengan trik kotornya berusaha menggagalkan, sekalipun kelemahan hati Daud yang tidak berani menegur tindakan Adonia yang salah, sekalipun ada intrik-intrik politik yang menghadang, tidak ada satu kekuatan pun bisa menghalangi rencana Tuhan.

Hal ini menjadi sebuah penghiburan dan kekuatan bagi kita. Allah memegang kendali atas jalannya sejarah bangsa kita dan sejarah hidup kita. Percayalah kepada penyertaan-Nya; apapun yang sedang kita alami saat ini atau yang akan kita hadapi, janganlah menempuh jalan-jalan yang serong dan yang tidak berkenan kepada-Nya. Percayalah, jika Allah yang berkehendak, maka tidak ada satu kekuatanpun bisa menghalangi.

STUDI PRIBADI: Apa campur tangan Tuhan atas Salomo menjadi raja Israel? Mengapa Adonia memegang tanduk mezbah ketika takut

Pokok Doa: Mari kita berdoa agar jemaat memiliki hati yang percaya pada kedaulatan Tuhan dan belajar untuk mau mempercayakan hidupnya kepada pengaturan dan pimpinan Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *