Persahabatan Di Dalam Tuhan

Senin, 6 Juni 2022

“Jika demikian, tunjukkanlah kesetiaanmu kepada hambamu ini, sebab engkau telah mengikat perjanjian di hadapan TUHAN dengan hambamu ini…” (1 Samuel 20:8)

Bacaan hari ini: 1 Samuel 20 | Bacaan setahun: 1 Samuel 20

Menurut Martin Buber, ada dua macam pola hubungan antar sesama, yaitu pola: I – It (Aku – Itu), dan pola: I – Thou (Aku – Engkau). Dalam pola hubungan Aku – Itu, seseorang memperlakukan teman seperti memperlakukan suatu benda, dapat dimiliki, diperalat, diperlakukan semaunya, dan menuruti kehendaknya tanpa protes. Bahkan sang teman dianggap seperti robot yang dapat diprogram menuruti kemauannya. Pola relasi ini dibangun berdasarkan motif keuntungan diri. Jika tidak ada yang menguntungkan bagi dirinya, dia tidak mau membangun relasi dengannya. Ia berteman dengan seseorang karena orang itu sukses, kaya, pintar, cantik atau tampan. Namun, jika semua itu tidak lagi melekat pada orang tersebut, maka relasi dengan orang tersebut pun akan putus atau berakhir.

Pola yang kedua: I – Thou (Aku – Engkau). Pola hubungan Aku – Sesama. Dalam pola hubungan I – Thou, seseorang memperlakukan sahabat sebagai sesama. Ia mengasihi sahabatnya seperti dirinya sendiri. Kasihlah yang menjadi motif dalam pola relasi kepada sesama. Dari dua pola relasi yang dinyatakan oleh Martin Buber ini, pola yang kedua lah yang sesuai dengan ajaran Firman Tuhan.

Di tengah-tengah dunia yang menawarkan persahabatan yang semu, sarat kepentingan, dan ambisi pribadi ini, Tuhan menyatakan kepada kita persahabatan antara Yonatan dan Daud, yakni suatu persahabatan yang didasarkan pada ikatan perjanjian di hadapan Tuhan (ay. 8). Persahabatan yang diwarnai dengan kasih setia dan kebenaran satu dengan yang lainnya (ay. 15-17), sehingga tidak ada pengkhianatan dan dusta di antara mereka. Sebaliknya, mereka saling menolong dan menguatkan satu dengan yang lainnya (ay. 18-23).

Inilah persahabatan yang Tuhan inginkan terjadi dalam persahabatan kita, yakni persahabatan yang didasarkan pada ikatan kasih-Nya. Sebagaimana Kristus juga telah tunjukkan dan berikan teladan kasih-Nya kepada kita (Yohanes 15:15). Mari, bersahabatlah dan berlakulah sebagai sahabat yang baik, satu dengan yang lain.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah hubungan persahabatan Anda? Apakah dasar ikatan persahabatan Anda? Sudahkah Anda menjadi sahabat yang baik bagi sahabat Anda?

Pokok Doa: Mari kita berdoa agar setiap kita sebagai orang percaya dapat menjalin persahabatan di dalam Tuhan dan menjadi sahabat yang baik bagi sahabat yang Tuhan berikan kepada kita. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *