Daud Di Gua Adulam

Selasa, 7 Juni 2022

“Lalu Daud pergi… dan melarikan diri ke gua Adulam.” (1 Samuel 22:1a)

Bacaan hari ini: 1 Samuel 22:1-5 | Bacaan setahun: 1 Samuel 21-22

Kedengkian dan ketakutan kehilangan jabatan sebagai raja telah membuat Saul menjadi-jadi. Ia terus mengejar Daud kemana pun Daud pergi. Pengejaran dan keinginan Saul untuk membunuhnya membuat hati Daud menjadi takut. Lalu larilah Daud bersembunyi di gua Adulam, yakni suatu tempat di perbukitan Yehuda yang sangat aman dan strategis sebagai tempat persembunyian dan perlindungan (ay. 1).

Di tengah-tengah pelarian dan ketakutannya, ternyata Daud tidak ditinggal sendirian. Saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya datang menemuinya di gua Adulam untuk mendukungnya. Kedatangan mereka sesungguhnya menyatakan bahwa mereka datang untuk menderita dan bertaruh nyawa bersamanya. Daud pun menyambut dan menerimanya dengan senang hati. Bahkan memberi perhatian secara khusus pada ayah dan ibunya yang sudah lanjut usia, ia mengusahakan untuk memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman dan tenang (ay. 3-4). Selain itu, datang berhimpunlah kepadanya setiap orang yang ada dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, dan setiap orang yang sakit hati. Kepada mereka, Daud pun memberikan dirinya untuk memimpin mereka (ay 2). Demikianlah, Daud memiliki orang-orang yang mengasihinya, sepenanggungan, dan menguatkannya. Bahkan, dalam masa pelarian dan ketakutan itu, Daud bisa menjadi tempat bagi mereka yang mengalami kesukaran dan kepahitan hidup. Selain itu, ia pun mendapat pertolongan Tuhan melalui nabi Gad sebagai penasihat atau pembimbing rohaninya. Demikianlah Daud menghadapi dan melewati masa pelariannya.

Dari sini, kita belajar bahwa di tengah-tengah situasi yang sulit dan menakutkan di dalam hidup, sesungguhnya kita tidak pernah ditinggalkan sendirian. Ada orang-orang yang Tuhan kirimkan untuk bisa menyertai, mendukung, membimbing dan menguatkan kita. misal: keluarga, saudara seiman maupun hamba-Nya. Kita juga belajar menjadi berkat bagi orang lain dengan memberikan perhatian dan kepedulian kita kepada mereka yang sedang mengalami situasi yang sama dengan kita.

STUDI PRIBADI: Bagaimana pergumulan hidup Anda saat ini? Apakah sedang mengalami situasi yang tidak mengenakkan dan menakutkan? Bagaimana Anda menyikapinya?

Pokok Doa: Mari kita berdoa agar setiap kita sebagai orang percaya diberi hikmat dan selalu bersandar pada Tuhan dalam menyikapi masa-masa sulit dan menakutkan yang sedang kita alami. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *