Kompromi Terhadap Perintah Tuhan

RABU, 11 MEI 2022

“Mereka itu ada di sana, supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa.” (Hakim-hakim 3:4)

Bacaan hari ini: Hakim-hakim 3:1-6 | Bacaan setahun: Hakim-hakim 3

Manusia diciptakan untuk memuji dan menyembah Tuhan yang dilandasi oleh kesadaran dan keputusan pribadi. Hakim-hakim 3 menunjukkan generasi kedua keturunan Israel yang lahir setelah masa perjalanan di padang gurun. Tuhan melihat Israel perlu mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan. Mereka perlu tahu, kesetiaan kepada Tuhan tidak didasarkan atas pengalaman dan keputusan orang tua, tetapi pengalaman dan keputusan pribadi. Nampaknya inilah yang digambarkan oleh frasa, “Ia mencobai orang Israel.” Maksudnya bukan untuk menggoda dan membuat Israel jatuh ke dalam dosa. Melainkan menyediakan sebuah pengalaman bagi umat Israel agar bisa mengambil keputusan secara pribadi untuk mengikut Tuhan dengan setia. Juga, Tuhan melatih mereka untuk berperang terhadap suku-suku yang memang Tuhan tetapkan untuk dihukum atas dosa mereka.

Ternyata umat Israel justru mengikuti gaya hidup suku-suku tersebut, bahkan menikah dengan mereka. Selain tidak setia kepada perintah Tuhan yang melarang untuk kawin campur, mereka juga beribadah kepada allah orang-orang itu. Hal inilah yang kemudian membuat Tuhan marah.

Hidup di tengah komunitas yang tidak mengenal Tuhan dan firman-Nya tidak dimaksudkan agar kita mengadopsi cara pikir bahkan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan. Kita tidak diharapkan untuk melakukan kompromi, melainkan setiap kita diajarkan untuk menggarami atau mentransformasi cara pikir dan gaya hidup yang salah tersebut. Atau setidaknya, kita tetap menjaga kesetiaan kepada Tuhan.

Tentu saja hidup setia kepada Tuhan dan tidak berkompromi dengan dosa bukanlah hal yang mudah. Kita bisa dianggap “aneh” bahkan beresiko mengalami penolakan dari lingkungan. Namun, sebagaimana yang Tuhan inginkan dari Israel, demikian juga yang Tuhan inginkan dari kita. Tuhan mau agar kita berlatih berperang melawan dosa dan menyatakan kesetiaan iman kepada Tuhan, sekalipun di masa sulit, dengan bersandar kepada pertolongan Tuhan. Kiranya Tuhan memampukan kita.

STUDI PRIBADI: Bagaimana menjalani kehidupan di tengah lingkungan yang memiliki cara pandang berbeda dari iman Kristen? Bagaimana agar tidak berkompromi dengan dosa?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka tetap setia kepada Tuhan walaupun hidup dalam lingkungan yang penuh dengan tantangan terhadap iman mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *