Debora Dan Barak

KAMIS, 12 MEI 2022

“Jawab Barak kepada Debora: Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju.” (Hakim-hakim 4:8)

Bacaan hari ini: Hakim-hakim 4 | Bacaan setahun: Hakim-hakim 4-5

Debora adalah seorang nabiah Israel. Lokasi pelayanannya di bawah “pohon kurma Debora,” di antara Rama dan Betel. Orang Israel dari berbagai suku, datang kepadanya minta nasihat dan pertimbangan atas perkara mereka; bisa jadi perkara yang terbukti terlalu sukar untuk ditangani oleh hakim setempat atau perkara yang menyangkut antar suku. Jadi, Debora merupakan hakim yang menangani kasus sehari-hari. Oleh karena karunianya sebagai hakim, tidak heran orang Israel datang mencari perlindungan kepadanya ketika mereka ditindas oleh Sisera.

Barak adalah putra Abinoam dari Kedesy di daerah Naftali. Ia dipanggil oleh Debora untuk mengumpulkan suku-suku Israel agar Barak memimpin mereka untuk melawan Sisera. Barak meminta Debora, bahkan mendesak, untuk menyertainya dan Debora setuju maju menyertai Barak. Akhirnya, Barak berhasil mengalahkan orang-orang Kanaan dalam sebuah perang yang terjadi akhir abad ke-12 SM.

Yang menarik adalah kerjasama dua pemimpin ini dengan peran yang berbeda untuk menghasilkan kemenangan. Debora sebenarnya bukanlah penasihat perang dan dia tidak memiliki keahlian perang. Namun Debora berpengaruh besar kepada orang-orang sekitarnya, termasuk Barak. Barak adalah pemimpin perang, ia bersedia taat kepada perintah Debora yang diyakininya adalah perintah Tuhan. Namun Barak punya kelemahan untuk meyakini mereka bisa menang dalam perang. Barak merasa membutuhkan dukungan dari Debora. Debora mengerjakan bagiannya dengan baik untuk mendukung Barak sehingga meningkatkan kepercayaan diri Barak.

Pada akhirnya, Barak menang dan pujian pun diberikan kepada Barak atas imannya (Ibrani 11:33). Kadang kala Tuhan mempercayakan kepada kita sebuah peran bukan sebagai pemimpin terdepan. Seperti Debora, kita bisa berperan untuk memberikan dukungan bagi pemimpin terdepan agar ia mengerjakan tugas yang Tuhan percayakan dengan baik. Sebagaimana Debora setia atas tugas itu, kita pun perlu belajar untuk mengerjakan tugas kita dengan ketulusan dan penuh pengabdian kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI: Pernahkah mendukung orang lain untuk berhasil mengerjakan tugasnya? Bagaimana perasaan Anda ketika mereka memuji atau berterima kasih?

Berdoalah: Berdoa bagi para pemimpin gereja agar Tuhan memberikan kesatuan hati dan saling mengasihi untuk bersama-sama melayani Tuhan dengan tidak mencari pujian atau kepentingan diri sendiri. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *