Tertipu Oleh Perkataan Manis

SABTU, 30 APRIL 2022

“Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.” (Yosua 9:14)

Bacaan hari ini: Yosua 9 | Bacaan setahun: Yosua 9

Pernah mendengar istilah “lidah memang tak bertulang?” Digunakan untuk menggambarkan kecenderungan seseorang yang berbohong demi melindungi dirinya sendiri. Inilah yang dilakukan orang-orang dari Gibeon, saat mendengar bangsa Israel telah mengalahkan kota Ai dan beberapa hari akan melewati kota Ai untuk merebut dan menghancurkan. Penduduk Gibeon pun mengatur siasat agar mendapat belas kasihan dari para pemimpin bangsa Israel sehingga mereka tidak dihancurkan. Mereka berpura-pura berasal dari negeri jauh, hendak membuat perjanjian dengan Israel. Untuk melengkapi skenario, mereka menggunakan pakaian usang, menggunakan kirbat anggur yang lama, membawa remah-remah roti, dan datang untuk memohon perlindungan serta meminta agar bangsa Israel berjanji untuk melindungi mereka.

Celakanya, pemimpin-pemimpin Israel termasuk Yosua tidak bertanya kepada Tuhan. Dengan pertimbangan sendiri, mereka mengabulkan permohonan orang Gibeon tersebut. Mereka berjanji tidak menyerang dan memusnahkan orang Gibeon. Beberapa hari kemudian, barulah mereka sadar, ternyata orang-orang itu tinggal di daerah Kanaan. Namun, karena sudah terlanjur berjanji untuk tidak menyerang Gibeon, maka bangsa Israel hanya menjadikan orang-orang Gibeon itu sebagai penimba air dan tukang pembelah kayu. Keputusan para pemimpin Israel itu menimbulkan sebuah dilema: antara memegang janji mereka dengan orang Gibeon atau menaati Tuhan, yaitu menaklukkan semua penduduk Kanaan termasuk Gibeon, sebagai bentuk hukuman Tuhan atas mereka. Akhirnya umat Israel sendiri menegur para pemimpin mereka. Mereka bertindak tidak sesuai dengan perintah Tuhan kepada Musa (ayat 18).

Pengalaman para pemimpin Israel dengan penduduk Gibeon ini dapat menjadi sebuah refleksi agar kita selalu berhati-hati untuk tidak mengambil keputusan berdasarkan kebutuhan “saat ini” saja. Kita harus benar-benar mempertimbangkan agar alasan dan tujuan keputusan kita adalah benar berlandaskan kasih serta ketaatan kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI: Hal apakah yang Anda perlu pertimbangkan pada saat hendak mengambil keputusan? Bagaimana Anda meyakini bahwa keputusan yang Anda ambil adalah benar?

Pokok Doa: Berdoalah bagi para pemimpin gereja, agar mereka diberikan hikmat oleh Tuhan untuk mengambil keputusan yang tepat, sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga gereja Tuhan boleh menjadi berkat. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *