Kuduskanlah Hari Sabat

KAMIS, 7 APRIL 2022

“Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijak- sanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.” (Ul. 4:6)

Bacaan hari ini: Ulangan 5:1-22 | Bacaan setahun: Ulangan 5-6

Perintah menjalankan Sabat menjadi sebuah pertentangan yang cukup tajam antara Tuhan Yesus dengan para pemimpin agama Yahudi. Memang di satu sisi, dalam Perjanjian Lama, Allah memberi perintah untuk menjaga hari Sabat, artinya manusia bekerja seperlunya dan lebih banyak waktu untuk istirahat. Pada waktu itu manusia bekerja dengan kekuatan fisik, sehingga istirahat satu hari dalam seminggu adalah kebutuhan utama agar produktivitas naik setelah istirahat. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mendasarkan perintah Sabat ini pada faktor kemanusiaan, seperti dikatakan dalam Markus 2:27, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” Pada Markus 2:28 bahkan dikatakan “Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”

Sedangkan para ahli Taurat, orang Farisi dan pemimpin agama Yahudi berpendapat bahwa “manusia ada untuk menjaga hari Sabat.” Jadi dalam keadaan apa pun, manusia harus beristirahat tanpa kecuali karena Sabat tidak boleh dilanggar. Bagaimana menjelaskan hal ini? Kita melihat ayat-ayat ini secara keseluruhan (Ul. 5:13-15). Dari sini, kita memahami alasan Tuhan Allah memberi hari Sabat kepada Israel, yaitu karena mereka adalah bangsa yang sudah dilepaskan Tuhan dari perbudakan. Mereka bebas menikmati “istirahat” yang sebelumnya tidak berhak mereka miliki sebagai budak. Tuhan memberikan Sabat ini tentu saja untuk manusia dan bukan menjadi beban manusia, bahkan kita melihat Tuhan memperhatikan bukan manusia saja, tapi termasuk budak, lembu, keledai, atau hewan kepunyaan mereka. Dengan kata lainnya, Tuhan ingin memberikan hari istirahat dari pekerjaan fisik, bukan saja untuk orang Israel sebagai bangsa yang merdeka saat itu, tetapi juga untuk semua yang bekerja dengan fisik, yaitu budak atau hewan kepunyaan mereka, tanpa kecuali.

Kita melihat bahwa Tuhan Allah sungguh memperhatikan keadaan manusia dan segala makhluk hidup. Tuhan ingin mereka bisa beristirahat dan menikmati hasil pekerjaannya. Sabat yang diadakan oleh Tuhan Allah adalah untuk kebaikan manusia, bukan untuk menjaga Sabat semata.

STUDI PRIBADI: Minggu adalah hari Sabat orang Kristen, apa yang Anda lakukan sebagai wujud menikmati Sabat? Bagaimana memperlakukan & memperhatikan bawahan Anda?

Pokok Doa: Berdoalah untuk jemaat Tuhan agar memahami alasan Allah meminta kita untuk menguduskan hari Sabat dan melakukannya dengan taat dan setia.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *