SELASA, 25 JANUARI 2022
“Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.” (Kejadian 40:23)
Bacaan hari ini: Kejadian 40 | Bacaan tahunan: Kejadian 40
Kejadian 40
Mimpi juru minuman dan juru roti
1 Sesudah semuanya itu terjadilah, bahwa juru minuman raja Mesir dan juru rotinya membuat kesalahan terhadap tuannya, raja Mesir itu,
2 maka murkalah Firaun kepada kedua pegawai istananya, kepala juru minuman dan kepala juru roti itu.
3 Ia menahan mereka dalam rumah kepala pengawal raja, dalam penjara tempat Yusuf dikurung.
4 Kepala pengawal raja menempatkan Yusuf bersama-sama dengan mereka untuk melayani mereka. Demikianlah mereka ditahan beberapa waktu lamanya.
5 Pada suatu kali bermimpilah mereka keduanya–baik juru minuman maupun juru roti raja Mesir, yang ditahan dalam penjara itu–masing-masing ada mimpinya, pada satu malam juga, dan mimpi masing-masing itu ada artinya sendiri.
6 Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati.
7 Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama dengan dia dalam rumah tuannya itu: “Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?”
8 Jawab mereka kepadanya: “Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya.” Lalu kata Yusuf kepada mereka: “Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku.”
9 Kemudian juru minuman itu menceritakan mimpinya kepada Yusuf, katanya: “Dalam mimpiku itu tampak ada pohon anggur di depanku.
10 Pohon anggur itu ada tiga carangnya dan baru saja pohon itu bertunas, bunganya sudah keluar dan tandan-tandannya penuh buah anggur yang ranum.
11 Dan di tanganku ada piala Firaun. Buah anggur itu kuambil, lalu kuperas ke dalam piala Firaun, kemudian kusampaikan piala itu ke tangan Firaun.”
12 Kata Yusuf kepadanya: “Beginilah arti mimpi itu: ketiga carang itu artinya tiga hari;
13 dalam tiga hari ini Firaun akan meninggikan engkau dan mengembalikan engkau ke dalam pangkatmu yang dahulu dan engkau akan menyampaikan piala ke tangan Firaun seperti dahulu kala, ketika engkau jadi juru minumannya.
14 Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.
15 Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sinipun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini.”
16 Setelah dilihat oleh kepala juru roti, betapa baik arti mimpi itu, berkatalah ia kepadanya: “Akupun bermimpi juga. Tampak aku menjunjung tiga bakul berisi penganan.
17 Dalam bakul atas ada berbagai-bagai makanan untuk Firaun, buatan juru roti, tetapi burung-burung memakannya dari dalam bakul yang di atas kepalaku.”
18 Yusuf menjawab: “Beginilah arti mimpi itu: ketiga bakul itu artinya tiga hari;
19 dalam tiga hari ini Firaun akan meninggikan engkau, tinggi ke atas, dan menggantung engkau pada sebuah tiang, dan burung-burung akan memakan dagingmu dari tubuhmu.”
20 Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya:
21 kepala juru minuman itu dikembalikannya ke dalam jabatannya, sehingga ia menyampaikan pula piala ke tangan Firaun;
22 tetapi kepala juru roti itu digantungnya, seperti yang ditakbirkan Yusuf kepada mereka.
23 Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.
Sejak dini orang tua mendidik anaknya untuk berterima kasih ketika menerima bantuan dari orang lain. Jika ada orang yang menolong mereka atau memberi hadiah, mereka seharusnya mengucapkan terima kasih. Ini adalah suatu arahan yang baik yaitu mengucapkan terima kasih ketika kita menerima kasih dan bantuan dari orang lain.
Bacaan kita memberitahu bahwa Yusuf membantu dua orang di dalam penjara. Kedua orang itu adalah juru minuman dan juru roti dari Firaun. Mereka berdua ada dalam penjara karena mereka melakukan kesalahan kepada Firaun dan membuatnya murka (ay. 1-2). Di dalam penjara mereka bermimpi dan tidak tahu makna mimpi mereka. Yusuf dengan hikmat dari Tuhan sadar bahwa hanya Tuhan yang dapat menolong dia untuk menafsir mimpi itu dengan tepat. Di ayat 8b, Yusuf berkata, “Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku.” Dengan hikmat inilah Yusuf mampu menerjemahkan mimpi mereka dengan tepat dan benar. Mimpi juru minuman berujung kepada pemulihan, tetapi mimpi juru roti berujung pada hukuman mati. Ironisnya, juru minuman itu melupakan Yusuf setelah ia memperoleh kembali jabatannya dan bahkan setelah ia melihat juru roti dihukum sesuai dengan penafsiran mimpi Yusuf. Yusuf dilupakannya dan tetap meringkuk di penjara sekian tahun lamanya (ay. 23).
Hal ini menyedihkan, tetapi apabila kita mau berefleksi, bukankah kita juga bisa bersikap demikian, baik kepada Tuhan dan sesama. Kita mencari bantuan Tuhan hanya ketika kita berada dalam kesulitan. Saat hidup kita baik, kita dengan mudah melupakan Tuhan dan pertolongan-Nya di masa sukar. Dengan saudara dan teman, kita juga dapat mencari mereka hanya ketika kita membutuhkan batuan mereka. Di hari lain, ketika hidup kita secerah mentari pagi, kita tidak mengingat mereka. Hari ini kita diingatkan untuk menjadi orang Kristen yang tidak lupa diri dan diingatkan untuk berterima kasih. Berterima kasih kepada Tuhan dan sesama yang telah setia dan menolong kita.
STUDI PRIBADI: Berterima kasihlah kepada sanak famili dan Tuhan untuk pertolongan dan kebaikannya. Teruslah berbuat baik, melanjutkan kebaikan yang telah kita terima.
Pokok Doa: Berdoalah untuk orang-orang miskin di sekitar kita yang bergumul tentang pekerjaan dan penghidupan mereka setiap hari.