Allah Menghapuskan Aibku

Rabu, 19 Januari 2022

Bacaan hari ini: Kejadian 30:1-24 | Bacaan tahunan: Kejadian 30



“Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: ‘Allah telah menghapuskan aibku.’” (Kejadian 30:23)

Yakub pergi ke rumah Laban, saudara ibunya, untuk menghindari amarah Esau, kakaknya. Seperti yang kita tahu, Esau berniat untuk membunuh Yakub setelah ayah mereka meninggal. Di sana, Yakub menikahi Lea dan Rahel, anak-anak perempuan Laban, pamannya. Meski menikahi Lea, Yakub sebenarnya kurang mencintainya. Uniknya, Tuhan malah mengijinkan Lea memiliki anak dari Yakub, sedang Rahel mandul. Persaingan kedua saudara itu akhirnya memuncak dan berubah menjadi perlombaan tentang siapa yang lebih banyak “menghasilkan” anak bagi suami mereka. Rahel yang tidak bisa mengandung mencoba menang dengan memberikan Bilha, budaknya, menjadi gundik Yakub. Lea pun merespons dengan hal yang sama, ketika kandungannya mulai menurun.

Pada akhirnya dicatat dalam pasal ini, Rahel diingat oleh Tuhan, dan Tuhan “mengangkat” aib Rahel tersebut. Disebut “aib” karena pada zaman itu, perempuan menikah yang tidak punya anak dianggap memalukan. Itulah sebabnya Rahel sempat putus asa, mengeluh kepada suaminya, dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan anak. Tetapi memang harus diingat bahwa Rahel pun datang memohon kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar permohonannya dan membuka kandungannya. Rahel merasa bahwa dia sudah mendapat anugerah yang besar melalui anaknya, sebab kelahiran Yusuf dianggap menyelamatkan nama baiknya. Pada akhirnya, Tuhan memberikan sukacita yang sangat dirindukannya. Yusuf dipilih Allah untuk menjadi penerima dan penyalur berkat Allah. Di sepanjang Alkitab, kita akan banyak menemukan frasa “Allah menyertai dia, memberkati dia, dan mereka yang ada di sekeliling Yusuf.

Sering kali kita tidak bisa memahami cara Tuhan bekerja dalam kehidupan anak-anak-Nya, kita mungkin merasa bahwa pergumulan dan permohonan kita tidak diindahkan Tuhan. Namun dalam kondisi demikian, jangan pernah berhenti untuk datang kepada Tuhan, membawa seluruh pergumulan kita. Dia akan menolong kita sesuai dengan cara-Nya dan juga sesuai dengan waktu-Nya. Tuhan berdaulat atas hidup kita.

STUDI PRIBADI: Apakah ada pergumulan yang sedang kita hadapi dan apakah kita sudah membawanya kepada Tuhan?

Pokok Doa: Bawalah segala pergumulan dan keluh kesahmu kepada Tuhan dan mintalah kepada Tuhan menolong kita untuk bisa menghadapinya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *