Tokoh Perjanjian Lama : Yefta

Rabu, 3 November 2021

Bacaan hari ini: Hakim-Hakim 11:1-11 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 3, Yeremia 13-15



Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.” (Mazmur 11:11)

Yefta adalah orang Gilead. Ia dikenal sebagai pahlawan yang gagah perkasa, namun di balik semuanya itu, Yefta memiliki masa lalu yang kelam. Yefta lahir dari seorang perempuan sundal dan dianggap sebagai seorang anak haram, tidak layak untuk mendapatkan warisan dari keluarganya dan usir oleh saudara-saudaranya yang lain ibu. Ia terbuang jauh dari kaum keluarganya (ayat 2) dan lari dari saudara-saudaranya ke tanah Tob. Di sana, ia bergaul dengan orang-orang yang jahat dan pergi merampok ke mana-mana dan ditakuti banyak orang (ayat 3). Di sini kita melihat bahwa kepahitan yang dialami oleh seseorang jika tidak mengalami pemulihan, akan mengakibatkan hal yang buruk. Untungnya kisah Yefta ini, tidak berhenti di sini.

Dalam ayat selanjutnya dikatakan bahwa para tua-tua Gilead datang menjemput Yefta untuk menjadi pemimpin mereka. Mereka berkata: “Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon” (ayat 6). Menjadikan Yefta sebagai pemimpin merupakan anugerah Tuhan buatnya. Tuhan mau memakainya untuk memulihkan kondisi bangsa Israel yang tertindas oleh bangsa Amon. Namun sebelum Yefta dipakai untuk memulihkan bangsa Israel, Tuhan pun terlebih dahulu memulihkan Yefta. Hal itu terjadi, ketika Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa (ayat 11). Kemudian Tuhan memulihkan kehidupannya. Yefta yang dulu ditolak, dipermalukan dan dihina, bahkan diusir oleh kaum keluarganya; kini ia muncul sebagai pemimpin yang luar biasa dan Tuhan memberikan kemenangan demi kemenangan.

Dari kisah Yefta ini, kita belajar, bahwa Tuhan sanggup memulihkan seseorang yang hidupnya hancur dan kemudian dipakai Tuhan untuk memulihkan umat-Nya yang sedang mengalami kehancuran, yaitu jika ia mau menyerahkan hidupnya dan membawa segala perkaranya kepada Tuhan untuk diselesaikan oleh-Nya. Yefta mau melakukan semuanya itu, bagaimanakah dengan Anda? Bawalah perkara Anda kepada Tuhan dan terimalah pemulihan dari-Nya.

STUDI PRIBADI: Bacalah perikop ini sekali lagi dan renungkanlah bagian ini dengan hidup Anda. Allah juga mau memakai Anda untuk membawa kemuliaan bagi nama-Nya.

Pokok Doa: Doakanlah agar ada banyak anak Tuhan yang berintegritas di dalam pemerintahan Indonesia, mampu menjadi teladan dan melakukan hal yang benar. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *