Motivasi Melayani Ialah Kasih

Jumat, 15 Oktober 2021

Bacaan hari ini: Yohanes 14:21-24 | Bacaan setahun: Amsal 15, Yesaya 29-30



“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” (Yohanes 14:21)

Motivasi adalah hal yang sangat penting dalam tindakan seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam berupa kesadaran yang muncul dari diri seseorang, ataupun dari luar karena dipicu oleh rasa takut akan ancaman ataupun keadaan tertentu. Tentu saja, motivasi terbaik adalah yang berasal dari dalam, yaitu yang lahir dari kesadaran diri sendiri.

Dalam bagian yang kita baca, menekankan bahwa tindakan itu bukan sekadar didorong atau dimotivasi oleh kesadaran diri untuk melakukan sebuah kebaikan, namun lebih – tindakan itu adalah ekspresi kasih. Ada 2 (dua) hal yang merupakan wujud nyata kasih kita kepada Tuhan. Pertama, memegang perintah Tuhan, hal ini mengacu kepada tindakan mengingat, memahami, bahkan mendiskusikannya. Kedua adalah melakukan, artinya kita mempraktikkan perintah Tuhan yang kita ketahui. Ketaatan kepada Firman Tuhan adalah sebuah ekspresi atau wujud kita mengasihi Tuhan. Kasih kepada Tuhan menghasilkan ketaatan kepada perintah Tuhan, yang terwujud nyata melalui pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Kasih yang dinyatakan dalam ketaatan akan Firman Tuhan ini akan mengubahkan kita dari hari ke hari sehingga kita semakin serupa dengan gambaran Kristus. Inilah upah dari ketaatan yang didasari oleh kasih yang menyatakan bahwa kehadiran Tuhan akan semakin dinyatakan melalui kehidupan kita. Kasih adalah sebuah motivasi yang kuat. Misalkan dalam sebuah keluarga, kasih orang tua mendorong mereka untuk mau menjaga, merawat, menasihati, bekerja keras bahkan berkorban bagi anak-anak mereka.

Demikian juga, kasih lah yang menjadi alasan Tuhan menjadi manusia dan mengorbankan nyawa-Nya bagi kita (Yoh. 3:16). Tuhan tahu bahwa apapun yang kita lakukan tidak akan bisa menggantikan atau membayar kembali kasih-Nya yang kita terima. Maka, marilah kita semakin berkobar mengasihi Tuhan dan Firman-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah kita dapat membangun sebuah ketaatan yang didasarkan kepada kasih kepada Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah supaya jemaat Allah semakin mengasihi Tuhan dan Firmna-Nya dengan penuh ketaatan sehingga Firman dan karya-Nya dapat semakin nyata dalam hidup kita sehari-hari.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *