Ukuran Melayani Ialah Pengorbanan

Sabtu, 16 Oktober 2021

Bacaan hari ini: Filipi 1:18-26 | Bacaan setahun: Amsal 16, Yesaya 31-33



“... demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Filipi 1:20-21)

Dalam dunia, sebuah relasi sering diukur dengan asas timbal balik. Kita mendengar, “Jika orang itu baik kepada saya, maka saya akan baik kepadanya. Tetapi, jika dia jahat, saya akan balas berkali lipat.” Orang yang mengatakan demikian, mau agar orang lain selalu berbuat baik kepadanya dan balasannya kepada orang lain adalah agar orang itu jangan berbuat tidak baik kepadanya. Namun, bagaimanakah jika kita melakukan tindakan curang/merugikan orang lain; relakah kita jika orang itu membalas dengan berbuat curang dan merugikan? Kita cenderung ingin menerima yang baik tapi menolak yang tidak baik, sekalipun itu konsekuensi kita.

Tidak semua hal bisa kita dasarkan pada asas timbal-balik ataupun perhitungan untung-rugi. Misalnya, dalam relasi orang tua dan anak, belum tentu anak bisa membalas kebaikan orang tua. Jika orang tua mendasarkan tindakan mereka pada asas timbal-balik, maka mereka tidak akan pernah dapat melakukan tugasnya sebagai orang tua dengan maksimal. Demikian juga dalam relasi kita dengan Tuhan. Jika kita sibuk hitung-hitungan dengan Tuhan, maka kita tidak akan bisa bertumbuh dalam iman dan mengerjakan pelayanan dengan maksimal. Sebaliknya jika Tuhan mau hitung-hitungan untung-rugi dengan kita, maka Ia tidak akan pernah datang ke dunia untuk menebus dosa kita.

Sebagai jemaat Tuhan, hendaknya kita sadar bahwa melayani Tuhan bukan untuk memperoleh keuntungan, melainkan kesediaan berkorban demi Injil. Paulus berkata: Ia melayani Tuhan dengan kerinduan agar Injil diberitakan melalui keseluruhan keberadaannya, baik melalui kematiannya maupun kehidupannya (ay. 20). Bahkan pada ayat 21, Paulus menyatakan: hidupnya adalah Kristus. Hal ini berarti Kristus menjadi dasar tindakannya dan tujuan hidupnya, bahkan perintah Kristus lah yang menjadi pemandu setiap keputusannya. Baginya, kematian justru adalah keuntungan, yaitu hidup selamanya bersama Kristus dalam kekekalan serta dibebaskan dari segala godaan dan dosa yang membuatnya jatuh dan mendukakan Kristus.

STUDI PRIBADI: Apakah kita bersedia berkorban untuk Injil, kesediaan untuk menunjukkan kesetiaan & menderita rugi agar orang lain menerima Kabar Baik melalui pelayanan kita?

Pokok Doa: Berdoa untuk para missionari yang telah meneladani kehidupan Kristus sehingga rela untuk memberitakan Injil ke seluruh pelosok dunia, supaya semua suku bangsa boleh mendengarkan Injil Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *