Kuasa Melayani Ialah Menghamba

Kamis, 14 Oktober 2021

Bacaan hari ini: Lukas 22:24-27 | Bacaan setahun: Amsal 14, Yesaya 27-28



“Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.” (Lukas 22:26)

Banyak orang berlomba untuk dapat menjadi yang nomor 1, memiliki kedudukan tinggi dengan pemikiran bahwa dirinya akan mendapat penghormatan, perlakuan istimewa, kuasa untuk memerintah dsb. Inilah pandangan dunia pada umumnya. Demikian juga para murid Yesus; mereka bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Karena itu, Tuhan mengajarkan sesuatu yang berbeda dengan pandangan dunia tentang siapa dan bagaimana seharusnya menjadi yang terbesar.

Yesus membandingkan antara pemimpin dunia saat itu dan pemimpin kristiani. Pemimpin dunia memakai kuasanya untuk memerintah orang lain (ay. 25); tapi kata Yesus: jika engkau seorang pemimpin, engkau adalah pelayan; artinya bahwa seorang pemimpin bukanlah orang yang memakai kedudukannya untuk berkuasa, menikmati berbagai keistimewaan dan ingin dilayani. Pemimpin justru sebenarnya adalah seorang yang melayani dan natur melayani adalah menghamba. Kita tahu makna seorang hamba adalah orang yang taat sepenuhnya melakukan apa yang dikehendaki oleh Sang Tuan. Yesus tidak hanya mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang melayani, Yesus memberi teladan langsung. Yesus yang adalah Mesias dan Guru para murid justru memberikan teladan membasuh kaki pada saat Perjamuan Terakhir. Yesus juga taat kepada Bapa, Ia datang ke dunia, mati di atas kayu salib, melayani umat manusia, menggantikan hukuman dosa manusia sehingga manusia beroleh keselamatan.

Servant leadership telah menjadi model organisasi dunia; jadi hakikat seorang pemimpin adalah melayani, bukan dilayani. Bagaimana dengan orang Kristen? Apakah seperti para murid yang saling memperebutkan kedudukan, yang ingin dipandang sebagai yang terbesar, paling berjasa sehingga layak mendapatkan penghormatan? Di manapun Tuhan Yesus tempatkan kita, kita harus ingat prinsip dan teladan Yesus, yaitu kita sedang melayani. Jiwa dan semangat melayani lah yang akan membuat kita fokus memikirkan apa yang terbaik yang dapat kita lakukan untuk orang-orang yang kita layani.

STUDI PRIBADI: Apa saja yang menjadi biasanya motivasi kebanyakan orang ketika ingin menjadi pemimpin? Apa yang seharusnya menjadi motivasi seorang pemimpin kristen?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan dapat diberikan kemampuan untuk menerapkan kepemimpinan yang melayani seperti yang Tuhan Yesus teladankan.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *