Mukjizat : Buta Sejak Lahir Disembuhkan

Senin, 4 Oktober 2021

Bacaan hari ini: Yohanes 9:1-7 | Bacaan setahun: Amsal 4, Kidung Agung 6-8



“Murid-murid-Nya bertanya: ‘Rabi, siapakah yang berbuat dosa... sehingga ia dilahirkan buta?’ Jawab Yesus: ‘Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.” (Yohanes 9:2-3)

Sebelum melakukan mukjizat ini, Tuhan Yesus telah terlebih dulu membenarkan konsep tentang sakit-penyakit yang diderita orang-orang, baik pada masa itu, juga sekarang. Karena memang di dunia ini ada hukum disebut sebagai hukum “tabur-tuai.” Contoh: apabila saya berbuat jahat maka saya akan terkena akibat buruk dari perbuatan saya, cepat atau lambat. Namun untuk orang yang buta ini, dia buta sejak lahir, jadi karena dosa siapakah dia menderita demikian rupa? Banyak orang langsung berkesimpulan bahwa adalah dosa orang tuanya, sehingga anak mereka yang harus menanggung akibat dosa orang tuanya. Ada sebuah pertanyaan, “Kenapa bukan orang tuanya yang menanggung perbuatan mereka? Bukankah orang tuanya masih ada dan sehat?” Di tengah-tengah polemik dan budaya yang suka “menghakimi” karena cacat lahiriah tubuh seseorang, bersyukur Tuhan memberi sebuah jawaban yang benar sesuai kebesaran kasih karunia-Nya yang ditunjukkan kepada manusia, dan juga membuka wawasan bagi kita tentang penderitaan dan kesulitan hidup yang harus kita hadapi dalam hidup di dunia. Orang tersebut buta bukan karena dosanya, bukan pula karena dosa orang tuanya, melainkan karena untuk menyatakan pekerjaan Allah melalui hidupnya. Apabila seseorang datang kepada Tuhan, maka Tuhan dapat berkarya melalui penderitaannya.

Mukjizat orang buta disembuhkan ini, bukan hanya kesembuhan jasmani sehingga orang tersebut bisa melihat dunia ini, tetapi yang terpenting adalah mata rohaninya yang terbuka, sehingga kemudian orang ini bisa langsung percaya Tuhan Yesus adalah “Anak Manusia”, sebuah sebutan ditujukan kepada Mesias dalam Perjanjian Lama. Dia disembuhkan bukan dari kebutaan jasmani, tetapi juga kebutaan rohani, dia mengenal dan menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat. Seperti John Newton dalam Amazing Grace berkata, “dulu buta sekarang melihat”, itu bukan karena John Newton dulu buta, melainkan dulu dia buta rohani, sekarang bisa melihat, karena mengenal terang dunia dalam hidupnya, dan memberikan hidupnya untuk melayani Sang Terang.

STUDI PRIBADI: Bagaimana menyerahkan “kebutaan-kebutaan” atau “kesulitan-kesulitan” Anda kepada Kristus? Apa Anda mengalami perubahan melalui “kesulitan-kesulitan” itu?

Pokok Doa: Mohonlah agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengenal terang dunia dalam hidup kita, dan memberikan hidup kita untuk melayani Sang Terang itu, sampai akhir hidup kita. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *