Minggu, 5 September 2021
Bacaan hari ini: Amsal 12:24, 27; 20:13 | Bacaan setahun: Mazmur 87-89, Wahyu 5
“Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.” (Amsal 12:24)
Amsal 12 : 24, 27; 20 : 13
24 Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.
27 Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.
Amsal 20 : 13
13 Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang.
Mazmur 87
Sion, kota Allah
1 Mazmur bani Korah: suatu nyanyian. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya:
2 TUHAN lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub.
3 Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah. Sela
4 Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia: “Ini dilahirkan di sana.”
5 Tetapi tentang Sion dikatakan: “Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
6 TUHAN menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: “Ini dilahirkan di sana.” Sela
7 Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai: “Segala mata airku ada di dalammu.”
Mazmur 88
Doa pada waktu sakit payah
1 Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
2 (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;
3 (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
4 (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.
5 (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
6 (88-7) Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
8 (88-9) Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar;
9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
10 (88-11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela
11 (88-12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?
12 (88-13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?
13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?
15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,
17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.
18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.
Mazmur 89
Kesetiaan TUHAN kepada Daud
1 Nyanyian pengajaran Etan, orang Ezrahi. (89-2) Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.
2 (89-3) Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
3 (89-4) Engkau telah berkata: “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:
4 (89-5) Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun.” Sela
5 (89-6) Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya TUHAN, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus.
6 (89-7) Sebab siapakah di awan-awan yang sejajar dengan TUHAN, yang sama seperti TUHAN di antara penghuni sorgawi?
7 (89-8) Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya.
8 (89-9) Ya TUHAN, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau? Engkau kuat, ya TUHAN, dan kesetiaan-Mu ada di sekeliling-Mu.
9 (89-10) Engkaulah yang memerintah kecongkakan laut, pada waktu naik gelombang-gelombangnya, Engkau juga yang meredakannya.
10 (89-11) Engkaulah yang meremukkan Rahab seperti orang terbunuh, dengan lengan-Mu yang kuat Engkau telah mencerai-beraikan musuh-Mu.
11 (89-12) Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya.
12 (89-13) Utara dan selatan, Engkaulah yang menciptakannya, Tabor dan Hermon bersorak-sorai karena nama-Mu.
13 (89-14) Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu.
14 (89-15) Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu.
15 (89-16) Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu;
16 (89-17) karena nama-Mu mereka bersorak-sorak sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah.
17 (89-18) Sebab Engkaulah kemuliaan kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami meninggi.
18 (89-19) Sebab perisai kita kepunyaan TUHAN, dan raja kita kepunyaan Yang Kudus Israel.
19 (89-20) Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi, kata-Mu: “Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.
20 (89-21) Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus,
21 (89-22) maka tangan-Ku tetap dengan dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
22 (89-23) Musuh tidak akan menyergapnya, dan orang curang tidak akan menindasnya.
23 (89-24) Aku akan menghancurkan lawannya dari hadapannya, dan orang-orang yang membencinya akan Kubunuh.
24 (89-25) Kesetiaan-Ku dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi.
25 (89-26) Aku akan membuat tangannya menguasai laut, dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.
26 (89-27) Diapun akan berseru kepada-Ku: ‘Bapaku Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.’
27 (89-28) Akupun juga akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi di antara raja-raja bumi.
28 (89-29) Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia.
29 (89-30) Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit.
30 (89-31) Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku,
31 (89-32) jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku,
32 (89-33) maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan.
33 (89-34) Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku.
34 (89-35) Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
35 (89-36) Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud:
36 (89-37) Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku,
37 (89-38) seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di awan-awan.” Sela
38 (89-39) Tetapi Engkau sendiri menolak dan membuang, menjadi gemas kepada orang yang Kauurapi,
39 (89-40) membatalkan perjanjian dengan hamba-Mu, menajiskan mahkotanya laksana debu,
40 (89-41) melanda segala temboknya, membuat kubu-kubunya menjadi reruntuhan.
41 (89-42) Semua orang yang lewat di jalan merampoknya, dan ia menjadi cela bagi tetangganya.
42 (89-43) Engkau telah meninggikan tangan kanan para lawannya, telah membuat semua musuhnya bersukacita.
43 (89-44) Juga Kaubalikkan mata pedangnya, dan tidak membuat dia dapat bertahan dalam peperangan.
44 (89-45) Engkau menghentikan kegemilangannya, dan takhtanya Kaucampakkan ke bumi.
45 (89-46) Kaupendekkan masa mudanya, Kauselubungi dia dengan malu. Sela
46 (89-47) Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau bersembunyi terus-menerus, berkobar-kobar murka-Mu laksana api?
47 (89-48) Ingatlah apa umur hidup itu, betapa sia-sia Kauciptakan semua anak manusia!
48 (89-49) Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati? Sela
49 (89-50) Di manakah kasih setia-Mu yang mula-mula, ya Tuhan, yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada Daud demi kesetiaan-Mu?
50 (89-51) Ingatlah cela hamba-Mu, ya Tuhan, bahwa dalam dadaku aku menanggung penghinaan segala bangsa,
51 (89-52) yang dilontarkan oleh musuh-musuh-Mu, ya TUHAN, yang dilontarkan mencela jejak langkah orang yang Kauurapi.
52 (89-53) Terpujilah TUHAN untuk selama-lamanya! Amin, ya amin.
Wahyu 5
Kitab yang dimeterai dan Anak Domba
1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?”
3 Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”
6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”
11 Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
12 katanya dengan suara nyaring: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”
13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!”
14 Dan keempat makhluk itu berkata: “Amin”. Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Banyak orang tidak menyadari bahwa kemalasan adalah dosa. Dan dalam kenyataannya, kemalasan merupakan salah satu dosa yang paling banyak dan paling sering dilakukan hari ini. Pengertian kata kemalasan sendiri dalam kamus diartikan sebagai satu keenganan untuk bergerak, bekerja lamban, tidak berbuat apa-apa. Secara teologis kata itu bukan saja mengandung arti kemalasan dalam hal-hal rohani, tetapi juga sikap apatis dan tidak aktif dalam pekerjaan sehari-hari.
Firman Tuhan hari ini bicara tentang bahaya kemalasan dan dampak buruk dari kemalasan. Dalam Amsal 12:24 dikatakan bahwa kemalasan mengakibatkan kerja paksa; dalam ayat 27 disebutkan: orang malas tidak akan menangkap buruannya; dalam Amsal 20:13, Firman Tuhan berkata: ”Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang.” Dari ayat-ayat ini kita diajarkan bahwa kemalasan tidak akan pernah mengerjakan kebaikan bagi hidup kita, malah sebaliknya; kesengsaraan, kemiskinan dan penderitaan. Kemalasan bukan saja membuat hidup seseorang menderita tetapi juga membawa dampak buruk bagi sesama, sebab ia tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi keluarganya, tetapi justru menjadi beban bagi orang lainnya. Karena itu, Amsal 10:26 bahkan menggambarkan orang malas itu seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, yang menimbulkan kepedihan dan rasa sakit bagi orang-orang di sekitarnya.
Kemalasan merupakan dosa yang serius di hadapan Allah. Bekerja sesungguhnya merupakan bagian dari hidup manusia yang ditetapkan oleh Allah sendiri, sejak manusia pertama diciptakan, yakni Tuhan memberikan tanggung jawab kepada manusia pertama untuk memelihara dan merawat bumi (Kej. 1:28). Allah kita adalah Allah yang bekerja. Tuhan Yesus berkata: ”Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga” (Yoh. 5:17).
Karena itu saudara-saudara, jauhilah kemalasan! Bekerjalah dengan rajin, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kita tapi juga untuk menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan.
STUDI PRIBADI: Dalam Amsal 6:6-11, orang malas diperintahkan untuk belajar dari seekor semut, apa yang bisa kita pelajari dari kerajinan seekor semut?
Pokok Doa: Doakan agar jemaat berusaha dengan keras dan rajin, sehingga jemaat bisa menghidupi kebutuhannya dan menjadi berkat bagi sesama dan gereja. Doakan agar Tuhan memberkati usaha dan kerja keras dari jemaat.