Jumat, 3 September 2021
Bacaan hari ini: Amsal 12:15-16 | Bacaan setahun: Mazmur81-83, Wahyu 3
“Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.” (Amsal 12:15-16)
Amsal 12 : 15-16
15 Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.
16 Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.
Mazmur 81
Nyanyian pada waktu pembaruan perjanjian
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Dari Asaf. (81-2) Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita, bersorak-soraklah bagi Allah Yakub.
2 (81-3) Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, kecapi yang merdu, diiringi gambus.
3 (81-4) Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.
4 (81-5) Sebab hal itu adalah suatu ketetapan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub.
5 (81-6) Sebagai suatu peringatan bagi Yusuf ditetapkan-Nya hal itu, pada waktu Ia maju melawan tanah Mesir. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal:
6 (81-7) “Aku telah mengangkat beban dari bahunya, tangannya telah bebas dari keranjang pikulan;
7 (81-8) dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau; Aku menjawab engkau dalam persembunyian guntur, Aku telah menguji engkau dekat air Meriba. Sela
8 (81-9) Dengarlah hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, jika engkau mau mendengarkan Aku!
9 (81-10) Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah kepada allah asing.
10 (81-11) Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.
11 (81-12) Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku.
12 (81-13) Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri!
13 (81-14) Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan!
14 (81-15) Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan terhadap para lawan mereka Aku balikkan tangan-Ku.
15 (81-16) Orang-orang yang membenci TUHAN akan tunduk menjilat kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya.
16 (81-17) Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.”
Mazmur 82
Allah dalam sidang ilahi
1 Mazmur Asaf. Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi:
2 “Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik? Sela
3 Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!
4 Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!”
5 Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, dalam kegelapan mereka berjalan; goyanglah segala dasar bumi.
6 Aku sendiri telah berfirman: “Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. —
7 Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.”
8 Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa.
Mazmur 83
Doa mohon pertolongan melawan musuh
1 Mazmur Asaf: suatu nyanyian. (83-2) Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah!
2 (83-3) Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut, orang-orang yang membenci Engkau meninggikan kepala.
3 (83-4) Mereka mengadakan permufakatan licik melawan umat-Mu, dan mereka berunding untuk melawan orang-orang yang Kaulindungi.
4 (83-5) Kata mereka: “Marilah kita lenyapkan mereka sebagai bangsa, sehingga nama Israel tidak diingat lagi!”
5 (83-6) Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau:
6 (83-7) Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar,
7 (83-8) Gebal dan Amon dan Amalek, Filistea beserta penduduk Tirus,
8 (83-9) juga Asyur telah bergabung dengan mereka, menjadi kaki tangan bani Lot. Sela
9 (83-10) Perlakukanlah mereka seperti Midian, seperti Sisera, seperti Yabin dekat sungai Kison,
10 (83-11) yang sudah dipunahkan di En-Dor, menjadi pupuk bagi tanah.
11 (83-12) Buatlah para pemuka mereka seperti Oreb dan Zeeb, seperti Zebah dan Salmuna semua pemimpin mereka,
12 (83-13) yang berkata: “Marilah kita menduduki tempat-tempat kediaman Allah!”
13 (83-14) Ya Allahku, buatlah mereka seperti dedak yang beterbangan, seperti jerami yang ditiup angin!
14 (83-15) Seperti api yang membakar hutan, dan seperti nyala api yang menghanguskan gunung-gunung,
15 (83-16) kejarlah mereka dengan badai-Mu, dan kejutkanlah mereka dengan puting beliung-Mu;
16 (83-17) penuhilah muka mereka dengan kehinaan, supaya mereka mencari nama-Mu, ya TUHAN!
17 (83-18) Biarlah mereka mendapat malu dan terkejut selama-lamanya; biarlah mereka tersipu-sipu dan binasa,
18 (83-19) supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.
Wahyu 3
Kepada jemaat di Sardis
1 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
6 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Kepada jemaat di Filadelfia
7 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.
12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Kepada jemaat di Laodikia
14 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Dalam Amsal 12:15-16 ini, ada dua hal yang diutarakan oleh penulis yang melukiskan ciri-ciri orang bodoh. Hal pertama, orang bodoh itu “sulit mendengarkan nasihat orang lain, dan dalam anggapannya selalu merasa diri benar. Mereka tidak mau mendengarkan, merasa paling tahu kebenaran.” Itulah orang yang bodoh atau bebal. Dia merasa dirinya baik, tidak memerlukan bantuan orang lain. Dalam Amsal 15:22 dikatakan, “Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.” Orang bodoh sulit berhasil dalam hidupnya karena dia tidak memiliki penasihat atau mendengarkan nasihat orang lain.
Hal kedua adalah bahwa orang bodoh itu bila diberitahu sesuatu yang tidak dia suka, dia langsung akan berubah tersinggung sekali, dan bahkan marah. Ia sulit untuk menguasai dirinya dan tidak dapat menyembunyikan perasaan hati di depan umum. Orang ini pada akhirnya akan bermusuhan dengan banyak orang dan ia hanya mau berteman dengan orang-orang yang mengatakan sesuatu yang bisa menyenangkan hatinya. Jadi teman- temannya hanyalah mereka yang suka membenarkan dia, bukan orang yang berani mengoreksi kesalahannya. Sebagaimana ditulis Amsal 16:32, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Dalam hal ini, contoh yang kita lihat adalah Nabal dalam kisah 1 Samuel 25; di mana dia berani langsung mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap Daud dan para pengikutnya, padahal Nabal ini tidak memiliki kekuatan militer, sehingga apabila Daud mau, Daud bisa langsung menghabisi si Nabal. Sebaliknya Daud bertindak bijaksana, dia meredamkan kemarahannya dan mau mendengarkan nasihat dari Abigail (istri Nabal).
Bagaimana dengan hidup kita? Adakah kita menjadi orang bodoh yang mengabaikan kebenaran dalam hidup kita? Adakah kita mudah marah dan mengadakan permusuhan dengan sesama kita? Allah mendamaikan kita dengan sesama melalui pengorbanan salib-Nya. Sesama adalah anugerah bagi kita untuk menegur dan menjaga kita hidup di dalam yang benar.
STUDI PRIBADI: Apakah kita cukup rendah hati untuk mendengarkan orang lain? Dapatkah kita menguasai emosi & perkataan, ketika dihadapkan dengan hal yang tidak adil/tepat?
Pokok Doa: Setiap umat Tuhan menghargai karya salib yang Tuhan lakukan sehingga kita boleh hidup benar dan berlaku bijak sesuai firman-Nya.