Hikmat Dari Amsal : Orang Benar & Orang Fasik

Rabu, 1 September 2021

Bacaan hari ini: Amsal 10:27-30 | Bacaan setahun: Mazmur 77-78, Wahyu 1



“Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek.”(Amsal 10:27)

Orang benar dalam pemahaman teks kita ini adalah seorang yang takut akan Tuhan (ayat 27). Ia juga menaruh harapannya kepada Tuhan (ayat 28). Orang benar juga akan selalu berusaha untuk hidup di dalam jalan Tuhan (ayat 29). Akhirnya, orang benar itu akan senantiasa hidup berpegang kepada kebenaran dan tidak bergeser sedikitpun (ayat 30). Pemahaman Salomo tentang orang benar bukan hanya sebatas masalah kehidupan secara rohani saja, tetapi harus terlihat di dalam kehidupan sesehari juga.

Sementara orang fasik, tentu saja digambarkan bertolak belakang dengan gambaran orang benar. Jelas orang fasik tidak memiliki sikap takut akan Tuhan dan tidak berjalan di atas jalan Tuhan. Bagi orang fasik, yang berlaku hanyalah pemikiran dan pendapatnya semata, bukan berdasarkan kebenaran Firman-Nya, karena Firman Tuhan tidak ada di dalam hidupnya. Bukan hanya menjelaskan tentang perbedaan keduanya, Salomo juga membedakan akibat yang dialami oleh dua macam orang ini. Orang benar akan mendapatkan berkat Tuhan berupa umur panjang, sukacita, perlindungan Tuhan di dalam kehidupannya. Sebaliknya, orang fasik akan mengalami situasi yang bertolak belakang. Hidupnya singkat di dunia ini dan penuh dengan kesia-siaan saja. Ia pun tidak akan mendapatkan perlindungan Allah.

Tentu saja Amsal ini ditulis Salomo bukan hanya untuk menjelaskan perbedaan di antara orang benar dan orang fasik saja. Ayat-ayat hari ini, mendesak siapapun, termasuk kita yang membaca dan merenungkannya untuk mengambil sebuah pilihan penting: apa kita memilih untuk menjadi orang benar atau sebaliknya? Apakah kita rindu mendapat berkat Tuhan di sepanjang kehidupan kita, pada saat kita menjalani hidup sebagai orang benar? Atau sebaliknya: kita memilih menjalani hidup seperti orang fasik? Jikalau kita mengambil pilihan yang ke dua tentu saja akan berakibat buruk di dalam seluruh kehidupan kita sebagai konsekuensinya. Oleh karenanya, biarlah kita memilih untuk menjadi orang benar bukan orang fasik.

STUDI PRIBADI: Bacalah Amsal ini berkali-kali dan tanyakan kepada diri Anda, apakah Anda telah hidup sebagai orang benar atau orang fasik?

Pokok Doa: Doakanlah keluarga kita agar boleh hidup di jalan orang benar dan tidak di jalan orang fasik. Tuhan memimpin setiap kita.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *