Mendengarkan Didikan

Selasa, 31 Agustus 2021

Bacaan hari ini: Amsal 10:14-17 Bacaan setahun: Mazmur 75-76



“Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.” (Amsal 10:17)

Kata “mengindahkan” di sini dapat diartikan: berpegang, memelihara, menjaga, mengikuti, setia, tetap. Sedangkan “didikan” dapat berarti: hajaran, teguran, peringatan, koreksi. Jadi, yang mengindahkan didikan adalah orang yang setia dan penuh kerendahan hati membuka diri untuk ditegur, diingatkan dan dikoreksi orang lain. Sekalipun sudah benar, ia tetap membuka diri menerima masukan supaya semakin baik. Ataupun pada posisi yang salah, ia dengan rendah hati menerima ketika ditegur, diingatkan dan dikoreksi. Orang yang menolak masukan adalah orang yang sombong, merasa diri lebih baik dan lebih sempurna. Apalagi jika dia jelas-jelas salah tapi tidak mau ditegur, diingatkan dan dikoreksi, ini berarti ia menutup diri untuk kebaikan dirinya sendiri.

Teguran/koreksi mungkin bisa menyakitkan dan memalukan; terlebih tidak semua orang menyampaikan teguran dan kritikan dengan baik, benar dan santun. Tetapi orang yang “mengindahkan didikan” bisa mengatasi dan menguasai suasana, baik itu suasana di luar dirinya berupa kata-kata yang menyakitkan dan mempermalukan, juga suasana hatinya yang tersakiti. Sebagai manusia, tentu ia bisa marah dan emosi, namun ia bisa mengatasi, khususnya dalam menghadapi orang yang ngawur dalam menegur, yang cenderung ingin mempermalukan dan menjatuhkan. Kita boleh saja tidak setuju dengan cara mereka menegur, tapi jika kita terpancing dan reaktif, baik itu untuk mempertahankan diri, apalagi menyerang balik, maka artinya kita juga sama dengan mereka. Janganlah kita mengulang kesalahan yang sama. Ingat, kesalahan tidak akan bisa diperbaiki dengan kesalahan pula.

Musuh kita selalu akan melihat kekurangan dan kelemahan kita. Kaca mata yang ia pakai terhadap diri kita adalah kacamata negatif. Terkadang seorang sahabat dekat kita sulit menegur kita, dengan alasan memaklumi kesalahan dan kelemahan kita. Karena itu, jadilah orang bijak. Belajarlah menerima kritikan, teguran dan koreksi orang lain. Janganlah cepat bangga bila dipuji dan disanjung orang, apalagi itu dari teman sendiri!

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita bisa menanggapi kritik dengan baik? Mengapa kita perlu mengindahkan didikan dan tidak mengabaikan teguran?

Pokok Doa: Berdoalah agar kita boleh menerima didikan dan masukan dari orang lain dengan hati lapang dan belajar memberikan masukan kepada orang lain dengan bijaksana. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *