Senin, 30 Agustus 2021
Bacaan hari ini: Amsal 8:14-18 | Bacaan setahun: Mazmur 73-74
“Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.” (Amsal 8:14)
Amsal 8 : 14-18
14 Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.
15 Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan.
16 Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.
17 Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
18 Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.
Mazmur 73
Pergumulan dan pengharapan
1 Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.
2 Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.
3 Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.
4 Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
5 mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.
6 Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.
7 Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.
8 Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.
9 Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.
10 Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah-limpah.
11 Dan mereka berkata: “Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?”
12 Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!
13 Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.
14 Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.
15 Seandainya aku berkata: “Aku mau berkata-kata seperti itu,” maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.
16 Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,
17 sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.
18 Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.
19 Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!
20 Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.
21 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.
23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Mazmur 74
Nyanyian ratapan karena Bait Suci yang rusak
1 Nyanyian pengajaran Asaf. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu?
2 Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
3 Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus; segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus.
4 Lawan-lawan-Mu mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda.
5 Kelihatannya seperti orang mengayunkan tinggi-tinggi sebuah kapak kepada kayu-kayuan yang lebat,
6 dan sekarang ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung;
7 mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu sampai pada tanah;
8 mereka berkata dalam hatinya: “Baiklah kita menindas mereka semuanya!” Mereka membakar segala tempat pertemuan Allah di negeri.
9 Tanda-tanda kami tidak kami lihat, tidak ada lagi nabi, dan tidak ada di antara kami yang mengetahui berapa lama lagi.
10 Berapa lama lagi, ya Allah, lawan itu mencela, dan musuh menista nama-Mu terus-menerus?
11 Mengapa Engkau menarik kembali tangan-Mu, menaruh tangan kanan-Mu di dada?
12 Namun Engkau, ya Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala, yang melakukan penyelamatan di atas bumi.
13 Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air.
14 Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantara.
15 Engkaulah yang membelah mata air dan sungai; Engkaulah yang mengeringkan sungai-sungai yang selalu mengalir.
16 Punya-Mulah siang, punya-Mulah juga malam. Engkaulah yang menaruh benda penerang dan matahari.
17 Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat-Nya.
18 Ingatlah ini: musuh mencela, ya TUHAN, dan bangsa yang bebal itu menista nama-Mu.
19 Janganlah berikan nyawa merpati-Mu kepada binatang liar! Janganlah lupakan terus-menerus nyawa orang-orang-Mu yang tertindas!
20 Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh sarang-sarang kekerasan.
21 Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.
22 Bangunlah, ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu! Ingatlah akan cela kepada-Mu dari pihak orang bebal sepanjang hari.
23 Janganlah lupa suara lawan-Mu, deru orang-orang yang bangkit melawan Engkau, yang terus-menerus makin keras.
Dalam Amsal 8 ini, hikmat diumpamakan sebagai seorang guru perempuan yang sedang meyakinkan pembacanya. Dia memberikan pengajaran penting yang harus diperhatikan, misal: “Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan” (Ams. 8:14).
Hikmat diumpamakan sebagai nasihat, kemampuan atau keahlian dalam memberikan saran, masukan atau bimbingan dalam hal moral. Hikmat yang dimaksud adalah hikmat yang didasari ketaatan kepada Allah. Hikmat ini pula yang akan membawa kita melepaskan diri dari berbagai hambatan dan kesulitan hidup, khususnya di kalangan anak muda. Kita membaca pula nasihat hikmat, yaitu: “Padakulah kekuatan.” Kekuatan di sini bukanlah kekuatan fisik saja, namun juga menyangkut kemampuan intelektual, bagaikan seorang prajurit yang mampu menang dalam satu peperangan. Jadi betapa berharganya hikmat, khususnya bagi kalangan orang muda.
Kemudian dalam Ams.8:15-16, hikmat dihubungkan dengan orang- orang yang memiliki jabatan, mungkin seorang raja, pembesar, atau hakim. Mereka adalah orang-orang yang membawa pengaruh besar bagi orang lain. Orang seperti ini sangat butuh hikmat. Oleh sebab itu kita membaca: “Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.”
Orang yang memiliki hikmat akan menjalankan kekuasaannya dengan adil dan benar, dan tidak semena-mena. Hikmat yang dimaksudkan di sini masih dalam konteks takut akan Allah. Memiliki hikmat yang benar juga dihubungkan dengan satu wibawa illahi, orang yang memiliki hikmat adalah orang yang dikasihi, hidupnya dihormati orang dan mendapatkan keadilan, Tuhan akan memberkati hidup mereka. Karena itu milikilah hikmat, karena hikmat memampukan kita menghadapi hidup ini dan memampukan kita melayani lebih baik lagi.
STUDI PRIBADI: Mengapa hikmat ilahi sangat diperlukan bagi para pemimpin, termasuk pemimpin rohani? Bagaimana kita dapat memperoleh hikmat tersebut?
Berdoalah: Berdoa bagi para pemimpin dalam pemerintahan maupun di lingkungan gereja. Doakan, khususnya bagi pemerintah supaya berhikmat dalam menanggulangi pandemi sekarang ini.