Hikmat Yang Memberi Kekuatan

Senin, 30 Agustus 2021

Bacaan hari ini: Amsal 8:14-18 | Bacaan setahun: Mazmur 73-74



“Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.” (Amsal 8:14)

Dalam Amsal 8 ini, hikmat diumpamakan sebagai seorang guru perempuan yang sedang meyakinkan pembacanya. Dia memberikan pengajaran penting yang harus diperhatikan, misal: “Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan” (Ams. 8:14).

Hikmat diumpamakan sebagai nasihat, kemampuan atau keahlian dalam memberikan saran, masukan atau bimbingan dalam hal moral. Hikmat yang dimaksud adalah hikmat yang didasari ketaatan kepada Allah. Hikmat ini pula yang akan membawa kita melepaskan diri dari berbagai hambatan dan kesulitan hidup, khususnya di kalangan anak muda. Kita membaca pula nasihat hikmat, yaitu: “Padakulah kekuatan.” Kekuatan di sini bukanlah kekuatan fisik saja, namun juga menyangkut kemampuan intelektual, bagaikan seorang prajurit yang mampu menang dalam satu peperangan. Jadi betapa berharganya hikmat, khususnya bagi kalangan orang muda.

Kemudian dalam Ams.8:15-16, hikmat dihubungkan dengan orang- orang yang memiliki jabatan, mungkin seorang raja, pembesar, atau hakim. Mereka adalah orang-orang yang membawa pengaruh besar bagi orang lain. Orang seperti ini sangat butuh hikmat. Oleh sebab itu kita membaca: “Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.”

Orang yang memiliki hikmat akan menjalankan kekuasaannya dengan adil dan benar, dan tidak semena-mena. Hikmat yang dimaksudkan di sini masih dalam konteks takut akan Allah. Memiliki hikmat yang benar juga dihubungkan dengan satu wibawa illahi, orang yang memiliki hikmat adalah orang yang dikasihi, hidupnya dihormati orang dan mendapatkan keadilan, Tuhan akan memberkati hidup mereka. Karena itu milikilah hikmat, karena hikmat memampukan kita menghadapi hidup ini dan memampukan kita melayani lebih baik lagi.

STUDI PRIBADI: Mengapa hikmat ilahi sangat diperlukan bagi para pemimpin, termasuk pemimpin rohani? Bagaimana kita dapat memperoleh hikmat tersebut?

Berdoalah: Berdoa bagi para pemimpin dalam pemerintahan maupun di lingkungan gereja. Doakan, khususnya bagi pemerintah supaya berhikmat dalam menanggulangi pandemi sekarang ini. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *