Hadiah Hikmat

Senin, 23 Agustus 2021

Bacaan hari ini: Amsal 2:20-22 | Bacaan setahun: 1 Yohanes 5, Mazmur 53-55



“Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar.” (Amsal 2:20)

Dalam perenungan kemarin, kita mendapati bahwa hikmat memiliki setidaknya dua manfaat penting. Yang pertama, hikmat menolong kita memiliki discernment (kearifan, kebijakan) dan kedua, hikmat juga akan menjaga kita dari hal-hal yang jahat (dalam konteks pasal 2 ini, khususnya dari orang yang hendak menipu dan menjahati kita serta dari masalah perzinahan yang akan menjatuhkan kita). Mengingat manfaatnya yang sedemikian penting, penulis Amsal mendorong kita untuk memilih jalan hikmat. Ia mengajar kita agar menempuh jalan orang yang baik dan memelihara jalan orang benar (ay. 20).

Tetapi bukan hanya karena manfaatnya. Dalam bagian ini, penulis Amsal memberitahu kita satu alasan lain mengapa kita perlu memilih jalan hikmat, yakni karena hikmat membawa hadiah akhir yang indah. Penulis Amsal mengatakan bahwa orang yang jujur dan tak bercela yang akan mendiami tanah (ay. 21), sementara mereka yang fasik dan berkhianat akan dibuang dari negeri (ay. 22). Tanah yang dimaksud di sini nampaknya berbicara soal tanah perjanjian, sebuah hadiah yang Allah berikan kepada umat-Nya. Melalui ungkapan ini, penulis Amsal nampaknya sedang mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita memilih hikmat, maka kita akan hidup sebagai umat Allah dan menikmati berbagai berkat dan kehidupan yang Allah berikan pada umat-Nya; sementara ketika kita memilih jalan yang salah, kita akan dibuang dan tidak berhak menikmati hak sebagai umat Allah.

Akan tetapi, sedemikian panjang kita berbicara mengenai hikmat, bagaimana sebenarnya kita bisa memiliki hikmat yang dimaksud penulis Amsal? Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hikmat adalah pemberian Allah (ay. 6), sehingga untuk memiliki hikmat yang demikian, kita perlu memasuki perjalanan bersama Allah yang dimulai dengan doa “Ajar kami Tuhan!” (Mzm. 90:12) setiap harinya.

STUDI PRIBADI: Bagaimana cara Allah mengajar Anda agar menjadi pribadi yang lebih berhikmat? Pikirkan satu pengalaman Anda dan syukuri hal itu.

Berdoalah: Berdoalah agar Tuhan terus menggunakan setiap pengalaman yang Ia ijinkan untuk mengasah Anda menjadi pribadi yang makin berhikmat. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *