Manfaat Hikmat

Minggu, 22 Agustus 2021

Bacaan hari ini: Amsal 2:10-11 | Bacaan setahun: 1 Yohanes 4, Mazmur 51-52



“Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.” (Amsal 2:9)

Bagi kebanyakan orang, hikmat cenderung didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam hidup. Orang yang berhikmat atau bijaksana adalah orang yang menggunakan akal budinya yang tajam, serta cermat menghadapi kesulitan atau keadaan apapun. Pemahaman demikian tidak salah, tetapi mengabaikan satu aspek penting dalam hikmat, yaitu Allah. Bagi penulis Alkitab, Allah bukan hanya sumber hikmat, tetapi Allah juga adalah tujuan hikmat. Dengan kata lain, orang yang berhikmat adalah orang yang mampu mengambil keputusan yang tepat, dan keputusan itu adalah keputusan yang membawa kita semakin dekat kepada Allah!

Dalam nas yang kita baca hari ini, penulis memberitahukan kita dua manfaat memiliki hikmat yang demikian. Pertama, kita dimampukan memiliki discernment (ay. 9). Kata discernment umumnya diterjemahkan sebagai arif atau bijak. Tetapi penekanan utama kata ini adalah tentang kemampuan menilai kualitas sesuatu atau seseorang dengan baik. Penulis mengatakan bahwa ketika kita memiliki hikmat yang menuntun pada Allah, maka kita akan mengerti tentang apa yang benar, adil, jujur, dan baik.

Kedua, kita dijaga dari jalan yang jahat (ay. 11). Hal ini tentu berkait erat dengan manfaat pertama. Ketika seseorang mampu mengenali mana hal- hal yang baik, maka ia akan terpelihara dari hal-hal yang jahat. Ia akan mampu mengenali keputusan yang baik dan menjauhi keputusan yang akan membuatnya menyesal. Hal ini nantinya panjang lebar dijelaskan oleh penulis Amsal dalam ayat 12 hingga 16, yakni: hikmat menjaga kita dari orang yang hendak menipu dan tidak bisa dipercaya; hikmat juga yang akan menjaga kita dari masalah perzinahan yang mencelakakan.

Di tengah zaman yang rumit dan penuh kepalsuan ini, tentu saja hikmat yang demikian amat kita butuhkan. Bila demikian, mintalah pada Allah Sang Sumber Hikmat itu (Yak. 1:5).

STUDI PRIBADI: Selama ini, ukuran apa yang Anda gunakan untuk menilai seseorang? Apakah sudah memiliki discernment ilahi?

Pokok Doa: Berdoalah agar Allah memberikan setiap kita hikmat yang memampukan kita membedakan mana yang menjadi kehendak-Nya, dan mana yang bukan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *