Kamis, 22 Juli 2021
Bacaan hari ini: Yosua 6:1-27 | Bacaan setahun: Ayub 14-16, Titus 3
”…Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.” (Yosua 6:2)
Yosua 6 : 1-27
Jatuhnya Yerikho
1 Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.
2 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.
3 Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,
4 dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.
5 Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan.”
6 Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: “Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut TUHAN.”
7 Dan kepada bangsa itu dikatakannya: “Majulah, kelilingilah kota itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di depan tabut TUHAN.”
8 Segera sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan TUHAN, lalu mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN mengikut mereka.
9 Dan orang-orang bersenjata berjalan di depan para imam yang meniup sangkakala dan barisan penutup mengikut tabut itu, sedang sangkakala terus-menerus ditiup.
10 Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: “Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah katapun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! –maka kamu harus bersorak.”
11 Demikianlah tabut TUHAN mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.
12 Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu para imam mengangkat tabut TUHAN.
13 Maka berjalanlah juga ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di depan tabut TUHAN, sambil berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang bersenjata berjalan di depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut TUHAN, sementara sangkakala terus-menerus ditiup.
14 Demikianlah pada hari kedua mereka mengelilingi kota itu sekali saja, lalu pulang ke tempat perkemahan. Dan begitulah dilakukan mereka enam hari lamanya.
15 Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali.
16 Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu!
17 Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh.
18 Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya.
19 Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN.”
20 Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu.
21 Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.
22 Tetapi kepada kedua orang pengintai negeri itu Yosua berkata: “Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya.”
23 Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel.
24 Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah TUHAN.
25 Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho.
26 Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: “Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!”
27 Dan TUHAN menyertai Yosua dan terdengarlah kabar tentang dia di seluruh negeri itu.
Ayub 14
Setelah mati tidak ada harapan lagi
1 “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.
2 Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
3 Masakan Engkau menujukan pandangan-Mu kepada orang seperti itu, dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili?
4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!
5 Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,
6 hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya.
7 Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,
9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
10 Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?
11 Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering,
12 demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.
13 Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murka-Mu surut; dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!
14 Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku;
15 maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.
16 Sungguhpun Engkau menghitung langkahku, Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;
17 pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan, dan kesalahanku akan Kaututup dengan lepa.
18 Tetapi seperti gunung runtuh berantakan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya,
19 seperti batu-batu dikikis air, dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat, demikianlah Kauhancurkan harapan manusia.
20 Engkau menggagahi dia untuk selama-lamanya, maka pergilah ia, Engkau mengubah wajahnya dan menyuruh dia pergi.
21 Anak-anaknya menjadi mulia, tetapi ia tidak tahu; atau mereka menjadi hina, tetapi ia tidak menyadarinya.
22 Hanya tubuhnya membuat dirinya menderita, dan karena dirinya sendiri jiwanya berduka cita.”
Ayub 15
Pendapat Elifas bahwa orang fasik akan binasa
1 Maka Elifas, orang Teman, menjawab:
2 “Apakah orang yang mempunyai hikmat menjawab dengan pengetahuan kosong, dan mengisi pikirannya dengan angin?
3 Apakah ia menegur dengan percakapan yang tidak berguna, dan dengan perkataan yang tidak berfaedah?
4 Lagipula engkau melenyapkan rasa takut dan mengurangi rasa hormat kepada Allah.
5 Kesalahanmulah yang mengajar mulutmu, dan bahasa orang licik yang kaupilih.
6 Mulutmu sendirilah yang mempersalahkan engkau, bukan aku; bibirmu sendiri menjadi saksi menentang engkau.
7 Apakah engkau dilahirkan sebagai manusia yang pertama, atau dijadikan lebih dahulu dari pada bukit-bukit?
8 Apakah engkau turut mendengarkan di dalam musyawarah Allah dan meraih hikmat bagi dirimu?
9 Apakah yang kauketahui, yang tidak kami ketahui? Apakah yang kaumengerti, yang tidak terang bagi kami?
10 Di antara kami juga ada orang yang beruban dan yang lanjut umurnya, yang lebih tua umurnya dari pada ayahmu.
11 Kurangkah artinya bagimu penghiburan Allah, dan perkataan yang dengan lemah lembut ditujukan kepadamu?
12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala,
13 sehingga engkau memalingkan hatimu menentang Allah, dan mulutmu mengeluarkan perkataan serupa itu?
14 Masakan manusia bersih, masakan benar yang lahir dari perempuan?
15 Sesungguhnya, para suci-Nya tidak dipercayai-Nya, seluruh langitpun tidak bersih pada pandangan-Nya;
16 lebih-lebih lagi orang yang keji dan bejat, yang menghirup kecurangan seperti air.
17 Aku hendak menerangkan sesuatu kepadamu, dengarkanlah aku, dan apa yang telah kulihat, hendak kuceritakan,
18 yakni apa yang diberitakan oleh orang yang mempunyai hikmat, yang nenek moyang mereka tidak sembunyikan,
19 ketika hanya kepada mereka negeri itu diberikan, dan tidak ada seorang asingpun masuk ke tengah-tengah mereka.
20 Orang fasik menggeletar sepanjang hidupnya, demikian juga orang lalim selama tahun-tahun yang disediakan baginya.
21 Bunyi yang dahsyat sampai ke telinganya, pada masa damai ia didatangi perusak.
22 Ia tidak percaya, bahwa ia akan kembali dari kegelapan: ia sudah ditentukan untuk dimakan pedang.
23 Ia mengembara untuk mencari makan, entah ke mana. Ia tahu, bahwa hari kegelapan siap menantikan dia.
24 Ia ditakutkan oleh kesesakan dan kesempitan, yang menggagahinya laksana raja yang siap menyergap.
25 Karena ia telah mengedangkan tangannya melawan Allah dan berani menantang Yang Mahakuasa;
26 dengan bertegang leher ia berlari-lari menghadapi Dia, dengan perisainya yang berlapis tebal.
27 Mukanya telah ditutupinya dengan lemak, dan lapisan lemak dikenakannya pada pinggangnya;
28 ia menetap di kota-kota yang telah hancur, di rumah-rumah yang tidak dapat didiami orang, yang ditentukan untuk tetap menjadi reruntuhan.
29 Ia takkan menjadi kaya dan hartanya tidak kekal, serta miliknyapun tidak bertambah-tambah di bumi.
30 Ia tidak akan luput dari kegelapan, tunasnya akan dilayukan oleh nyala api, dan ia akan dilenyapkan oleh nafas mulut-Nya.
31 Janganlah ia percaya kepada kesia-siaan, akan tertipulah ia, karena kesia-siaan akan menjadi ganjarannya.
32 Sebelum genap masanya, ajalnya akan sampai; dan rantingnyapun tidak akan menghijau.
33 Ia seperti pohon anggur yang gugur buahnya dan seperti pohon zaitun yang jatuh bunganya.
34 Karena kawanan orang-orang fasik tidak berhasil, dan api memakan habis kemah-kemah orang yang makan suap.
35 Mereka menghamilkan bencana dan melahirkan kejahatan, dan tipu daya dikandung hati mereka.”
Ayub 16
Ayub mengeluh tentang perlakuan Allah
1 Tetapi Ayub menjawab:
2 “Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!
3 Belum habiskah omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk menyanggah?
4 Akupun dapat berbicara seperti kamu, sekiranya kamu pada tempatku; aku akan menggubah kata-kata indah terhadap kamu, dan menggeleng-gelengkan kepala atas kamu.
5 Aku akan menguatkan hatimu dengan mulut, dan tidak menahan bibirku mengatakan belas kasihan.
6 Tetapi bila aku berbicara, penderitaanku tidak menjadi ringan, dan bila aku berdiam diri, apakah yang hilang dari padaku?
7 Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku,
8 sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah bangkit menuduh aku.
9 Murka-Nya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya terhadap aku; lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api.
10 Mereka mengangakan mulutnya melawan aku, menampar pipiku dengan cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku.
11 Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik.
12 Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya, dan aku ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya.
13 Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembus-Nya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah.
14 Ia merobek-robek aku, menyerang aku laksana seorang pejuang.
15 Kain kabung telah kujahit pada kulitku, dan tandukku kumasukkan ke dalam debu;
16 mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku ditudungi kelam pekat,
17 sungguhpun tidak ada kelaliman pada tanganku, dan doaku bersih.
18 Hai bumi, janganlah menutupi darahku, dan janganlah kiranya teriakku mendapat tempat perhentian!
19 Ketahuilah, sekarangpun juga, Saksiku ada di sorga, Yang memberi kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi.
20 Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis,
21 supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.
22 Karena sedikit jumlah tahun yang akan datang, dan aku akan menempuh jalan, dari mana aku tak akan kembali lagi.
Titus 3
Pesan-pesan penutup
1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.
9 Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka.
10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.
12 Segera sesudah kukirim Artemas atau Tikhikus kepadamu, berusahalah datang kepadaku di Nikopolis, karena sudah kuputuskan untuk tinggal di tempat itu selama musim dingin ini.
13 Tolonglah sebaik-baiknya Zenas, ahli Taurat itu, dan Apolos, dalam perjalanan mereka, agar mereka jangan kekurangan sesuatu apa.
14 Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.
Salam
15 Salam dari semua orang yang bersama aku di sini dan sampaikanlah salamku kepada mereka yang mengasihi kami di dalam iman. Kasih karunia menyertai kamu sekalian!
Setelah melewati kemustahilan yang pertama, yakni menyeberangi sungai Yordan, bangsa Israel harus berhadapan dengan tembok kota Yerikho yang begitu kuat. Dalam Yos. 2:15 diceritakan bahwa Rahab tinggal pada tembok kota itu. Tembok kota Yerikho ini diperkirakan memiliki tinggi 7.6 meter dengan tebal 6 meter. Di atas tembok inilah berdiri rumah-rumah penduduk, yang dibangun dari kayu. Bisa dibayangkan betapa kokohnya dan tebalnya tembok kota Yerikho ini. Bagaimana cara meruntuhkan tembok kota Yerikho ini?
Bagi Allah, tiada yang mustahil. Allah memerintahkan bangsa Israel mengelilingi kota itu dengan para imam di depannya (ay. 3) selama 6 hari, setiap hari sekali putar, tanpa bersuara sedikitpun. Pada hari yang ketujuh, mereka harus mengelilingi kota itu sebanyak 7 kali sambil para imam meniup sangkakala disertai sorakan dari bangsa Israel. Tembok kota yang begitu kokoh dan kuat itu, hanya dikelilingi selama 7 hari, akhirnya runtuh. Tentu ini bukan hasil pekerjaan manusia, bahkan kegigihan bangsa Israel semata. Ini Allah yang bekerja. Allah yang adalah Allahnya bangsa Israel, yang meruntuhkan tembok kota Yerikho.
Sesungguhnya tanpa mengelilingi tembok kota itu, Allah bisa langsung atau serta-merta meruntuhkan tembok kota itu. Namun Allah menuntut dan meminta bangsa Israel untuk mengambil bagiannya dalam penaklukkan Yerikho, yaitu mendengarkan dan mentaati perintah Allah. Menghadapi kemustahilan-kemustahilan dalam hidup ini, jangan kita berputus asa. Kisah hari ini mengingatkan setiap kita, bahwa kita memiliki Allah yang Mahakuasa, yang sanggup melakukan segala hal sesuai dengan rencana-Nya. Allah meminta kita untuk tetap dekat kepada-Nya, tetap setia mengikuti firman-Nya, untuk tetap hidup seturut kehendak-Nya. Percayalah Allah akan menopang kita. Sekalipun ada kalanya Allah tidak melakukan suatu perbuatan ajaib untuk menyelesaikan masalah kita, Dia tetap Allah, yang akan menolong kita melewati masa-masa sulit dalam hidup ini. Percayalah kepada-Nya dan setialah kepada Dia.
STUDI PRIBADI: Kapankah terakhir kali Saudara percaya dan hanya berserah pada Tuhan? Apa dampak dari percaya dan penyerahan diri Saudara kepada Tuhan?
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan tetap percaya dan tetap setia kepada Tuhan, apapun kondisi hidup yang dihadapinya.