Mukjizat Di Kanaan : Kemenangan Tuhan

Jumat, 23 Juli 2021

Bacaan hari ini: Yosua 10:1-15 | Bacaan setahun: Ayub 17-19, Filemon



“Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.” (Yosua 10:14))

Tidak ada kesulitan yang terlalu besar, yang dapat menghalangi kemenangan iman kita karena Dia berperang bersama dan bagi kita, karena tidak dapat disangkal bahwa setiap kemenangan peperangan yang dirayakan oleh Israel dan Yosua terjadi karena penyertaan Tuhan yang ajaib dan dahsyat. Tuhan berperang bersama dan bagi mereka.

Tindakan Tuhan menahan matahari dan bulan memiliki akibat ganda (ayat 13-14). Bagi para musuh, mental mereka menjadi lemah, tawar hati, bahkan hancur. Sebaliknya, Yosua dan prajurit Israel makin bersemangat menuntaskan peperangan itu hingga semua musuh musnah. Di sini kita melihat sikap responsif Yosua dan Israel. Mereka tidak berpangku tangan menyaksikan kedahsyatan Tuhan menghancurkan musuh, melainkan mengambil bagian dalam karya Tuhan itu, dengan tidak kenal lelah. Pasal 10 ini mencatat bahwa Yosua dan pasukan Israel maju terus mengejar dan memusnahkan musuh. Mereka menaklukkan satu demi satu wilayah selatan Kanaan sampai seluruhnya menjadi milik Israel (ayat 40-43).

Sesungguhnya pengalaman rohani bangsa Israel memberikan kita pengharapan bahwa Allah alam semesta yang berdaulat itu, suatu saat akan melakukan peperangan ini sendiri, dan Ia akan datang dengan kemenangan. Sekarang, tugas besar kita adalah tetap memiliki pengharapan kemenangan dan menjalankan pelayanan menghadapi dunia yang semakin bobrok ini. Tugas kita bukan berhenti dan apatis, tetapi terus bekerja dan melayani. Karena pemenangnya pasti Tuhan.

Seharusnya kita sadar bahwa implikasi rohani mengenai hal ini bisa memberikan semangat baru kepada kita, yang setiap hari menyaksikan berbagai kejahatan dan demoralisasi. Dulu kala, Israel harus berkeliling padang gurun selama empat puluh tahun. Mereka tidak dapat masuk Tanah Kanaan. Tuhan tidak menyertai mereka. Kini dengan iman, Israel bersama panglima mereka, Yosua, memberi dirinya dipimpin Allah sebagai Panglima Tertinggi, masuk dan mengalahkan para musuh (ayat 8). Jika Allah melakukan hal ini untuk Israel maka hal yang sama berlaku bagi kita, Amin.

STUDI PRIBADI: Pernahkah kita berpikir dan yakin bahwa pertolongan dari Allah tepat pada waktunya? Maukah kita hidup mengandalkan Dia dalam segala aspek kehidupan kita?

Berdoalah: Bapa kami di Sorga, ajarlah kami selalu berserah dan berusaha datang kepada-Mu agar kami dibimbing untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih Bapa. Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *