10 Tulah : Nyamuk Di Seluruh Israel

Minggu, 4 Juli 2021

Bacaan hari ini: Keluaran 8:16-19 | Bacaan setahun: Ezra 5-6, 1 Tesalonika 3



“...Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: ‘Inilah tangan Allah.’ Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka seperti yang telah difirmankan TUHAN.” (Kel. 8:18-19)

Tulah ketiga ini datang kepada orang Mesir tanpa peringatan kepada Firaun terlebih dahulu. Para ilmuwan mencoba menjelaskan, karena katak-katak di wilayah Mesir mati semua, ini menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem, sehingga muncul banyak macam serangga seperti nyamuk dan serangga lain yang sebelumnya menjadi makanan katak.

Di sini, munculnya nyamuk di seluruh tanah Mesir terjadi atas perintah Allah, “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir” (ayat 16). Seluruh nyamuk itu datang dari debu tanah, dewa tanah bagi orang Mesir kuno, yang adalah ibu dari segala dewa yang mereka sembah, dan kali ini ibu dari segala dewa ini justru mengeluarkan binatang yang sangat mengganggu hidup mereka, serta sangat merepotkan, karena nyamuk hinggap pada binatang dan juga semua manusia. Seandainya ada 3-4 nyamuk dalam kamar kita, kita sudah dibuatnya kewalahan; terlebih banyak nyamuk muncul, kita dibuat payah.

Sebetulnya tulah yang tanpa ada peringatan ini juga merupakan kemurahan Allah bagi mereka, selain berupa peringatan buat mereka, juga tidak terlalu melukai mereka. Kita bisa tahu bahwa ini dari Allah, bukan karena hukum alam semata, tetapi karena para ahli-ahli sihir Mesir ini, mereka selain bisa melakukan banyak “ilmu hitam”, mereka juga adalah orang-orang yang terpelajar, hukum alam seperti ini mereka tahu, sehingga mereka memberitahukan kepada Firaun bahwa ini adalah perbuatan “tangan Tuhan” (ayat 19).

Pelajaran rohani dari bagian ini bahwa Firaun, walau sudah diberitahu bahwa Tuhan lah yang melakukan tulah di Mesir, dan dewa-dewi mereka tidak sanggup melakukannya, bahkan sudah diperingatkan oleh para ahli sendiri, tetapi Firaun tetap mengeraskan hatinya, ini memang sifat manusia berdosa. Hal ini sangat berbahaya, hati yang keras, hati yang tidak bertobat, akan menuai bencana tak terkira pada akhirnya.

STUDI PRIBADI: Setiap kita memiliki ego. Apabila firman Tuhan memperingatkan kita akan kesalahan kita, dan kita harus mengakuinya kepada orang lain, dan kita harus berusaha hidup berdamai dengan orang lain, bagaimanakah sikap kita?

Pokok Doa: Berdoalah bagi para pemimpin gereja Tuhan agar tetap menjaga kesaksian hidupnya di tengah-tengah masyarakat, menjadi terladan dan juga berkat bagi jemaat yang dipimpinnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *