Janganlah Menambahkan Atau Mengurangi

Rabu, 30 Juni 2021

Bacaan hari ini: Wahyu 22:18-21 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 33-34, Kolose 3



“Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu.., maka Allah akan mengambil bagiannya...” (Why. 22:18-19)

Bagian akhir dari kitab Wahyu ini memperingatkan setiap orang yang telah mendengar perkataan-perkataan nubuat kitab ini agar tidak menambahkan atau pun mengurangi sesuatu kepada perkataan-perkataan ini. Artinya, membuat perkataan-perkataan dalam kitab ini menjadi tidak sesuai dengan berita dan tujuannya yang semula, tetapi lebih kepada untuk memenuhi kepentingan dan tujuan dari orang yang menambahkan atau menguranginya.

Perbuatan menambahkan atau mengurangi menunjukkan perbuatan yang jahat. Karena perbuatannya itu bukan saja telah memalsukan, tetapi juga telah membuat orang lain menjadi tersesat dan celaka, karena keliru memahami isi dan maksud dari perkataan-perkataan dari kitab ini. Bahkan lebih dari itu, perbuatan tersebut sesungguhnya menunjukkan sikap yang melecehkan, tidak menghargai, tidak menghormati dan mempercayai tidak Allah, dengan memilih untuk mempercayai hanya beberapa bagian tertentu dari penyataan Allah dan menolak bagian-bagian lain yang tidak disukai; atau jika kita mengajarkan gagasan-gagasan kita sendiri, seolah-olah itu merupakan bagian dari Firman Allah. Ini merupakan sikap pemberontakan kepada Allah, yakni tidak mau tunduk dan taat kepada Allah yang telah berfirman dan menyatakan kehendak-Nya di dalam kitab ini. Bahkan sikap demikian akan berakibat fatal, sebagaimana yang telah dialami oleh Adam dan Hawa di taman Eden (lih. Kej. 3:3-4).

Marilah kita sungguh-sungguh memperhatikan peringatan ini dengan mengindahkannya. Janganlah kita berlaku seperti guru-guru palsu yang menyalahgunakan firman Allah dengan memalsukan pengajaran firman Allah sehingga menyesatkan demi mencapai kepentingan dan keuntungan diri. Marilah kita menghormati Allah dengan menerima dan menaati firman-Nya dengan segenap hati. Dengan demikian kehendak Allah di dalam firman-Nya akan terlaksana dan Allah dipermuliakan. Kiranya Allah menolong dan memampukan kita untuk itu.

STUDI PRIBADI : Apa maksud Tuhan memberikan peringatan sebagaimana tertulis dalam Wahyu 22:18-19 ini? Apa pelajaran rohani yang dapat kita ambil dan terapkan di dalam hidup kita saat membaca dan merenungkan bagian Firman Tuhan ini?

Berdoalah : Tuhan Yesus, Juruselamat hidup kami, tolonglah kami agar kami dapat memahami Firman-Mu dan melakukannya di dalam kehidupan kami, setiap hari, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *