Akhir Dari Perjuangan

Minggu, 27 Juni 2021

Bacaan hari ini: Wahyu 21:9-14 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 27-28, Filipi 4



“Datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: ‘Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.’” (Wahyu 21:9)

“Hidup itu penuh perjuangan.” Setidaknya, kalimat tersebut sering sekali dilontarkan oleh orang-orang yang telah menelan banyak asam-garam dalam dunia yang penuh penderitaan dan kesulitan. Tidak ada hal yang mudah – mencari nafkah, menjaga kesehatan, dan membahagiakan keluarga. Namun satu hal yang tidak kalah sulitnya yaitu mempertahankan iman kita. Pada zaman ini, semua orang memiliki kanal untuk berbicara dan menyampaikan pendapat. Tidak jarang membuat iman kita goyah. Kitab Wahyu beberapa kali menggambarkan kesulitan-kesulitan serupa yang dialami jemaat Tuhan pada masa itu, berbagai penderitaan dan kesulitan mereka alami demi mempertahankan imannya.

Perjuangan iman yang kita hadapi memiliki harapan. Pada bagian penutup dari kitab Wahyu ini, Yohanes memberikan tiga tema kunci yang terdapat dalam: Wahyu 17-19a (kejatuhan Babel), 19b-20 (pertarungan akhir melawan kuasa kejahatan), dan 21-22 (perkawinan surga dan bumi). Masing-masing dari tema kunci ini menggambarkan kedatangan Yesus untuk kedua kali dengan sudut pandang yang berbeda-beda.

Perenungan kita hari ini berfokus kepada tema yang ketiga, yakni psl. 21-22 (perkawinan surga dan bumi). Sungguh menarik, dikatakan dalam ayat ke 9 terdapat penggambaran yang dituliskan dalam tafsiran “Full Life.” Sebuah metafora ‘pengantin wanita’ diartikan sebagai ciptaan baru, yang dapat diartikan juga bahwa umat Allah akan tinggal bersama-Nya.

Pada bagian ini kita melihat sebagai suatu pengharapan bagi orang- orang yang setia mengikut Kristus dan terus berjuang mempertahankan imannya, apa pun yang terjadi. Saat ini, kita berhadapan dengan banyak hal yang berusaha menarik kita jauh dari Tuhan, baik itu ajaran-ajaran sesat, kedagingan kita, godaan dari sekeliling kita, dll. Hendaknya setiap kita terus berjuang dengan setia mempertahankan iman kita. Walaupun susah dan berat, ada janji Allah akan kehadiran-Nya dalam hidup kita, sampai akhirnya nanti kita akan bersama dengan-Nya untuk selamanya.

STUDI PRIBADI: Berjuanglah selalu untuk tetap setia memuliakan Allah di tengah berbagai macam tantangan yang datang dalam hidup kita.

Pokok Doa: Berdolah agar Tuhan menguatkan kita untuk melawan apapun yang mencoba untuk menghancurkan iman kita. Berdoalah agar tangan kasih Tuhan menolong kita menghadapi zaman ini.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *