Kelaparan Dan Kematian

Senin, 10 Mei 2021

Bacaan hari ini: Wahyu 6:5-8 | Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 3-4, Roma 13



“Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.” (Wahyu 6:6)

Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan: 7 juta orang meninggal akibat kelaparan sepanjang tahun 2020 (republika.co.id). Ditambah korban meninggal akibat Covid 19 di seluruh dunia berjumlah 2,65 juta jiwa (15 Maret 2021). Kondisi ini tentu saja sangat memprihatikan dan mengenaskan, tetapi bukanlah yang paling menyedihkan.

Namun, jauh sebelumnya, Kitab Wahyu 6:5-8 sudah memperingatkan akan hal ini. Jika memperhatikan pembukaan meterai ketiga dan keempat dari penjelasan Simon J. Kistemaker dalam bukunya Tafsiran Kitab Wahyu, bahwa: kuda hitam dan penunggangnya melukiskan masa kelaparan (bdk. Mat. 24:7). Pada masa ini, 1 dinar hanya untuk secupak gandum (sepotong roti/hari); atau 3 cupak jelai untuk sekeluarga/hari. Maka bisa dibayangkan, betapa menderitanya. Sedangkan minyak dan anggur adalah bahan pokok pada masa Yohanes. Minyak untuk memasak dan anggur untuk minuman sehari-hari. Sepertinya, Tuhan menetapkan batasan. Ternyata keadaan ini mirip dengan keadaan orang Kristen di Smirna, Pergamus, Tiatira, dan Filadelpia, yang didesak untuk masuk dalam serikat pekerja yang menuntut mereka menyembah berhala. Jika menolak, mereka tidak akan beroleh pekerjaan dan menderita kelaparan.

Kuda hijau kuning dan penunggangnya ini melambangkan kematian / maut dan pembusukan yang menimbulkan jijik, baik karena wabah penyakit, kekejaman pedang, konflik, kelaparan maupun binatang buas. Kata “diberikan” menyatakan bahwa Allah-lah yang memberikan kuasa kepada maut untuk membunuh dan membinasakan. Ini juga menunjukkan bahwa semua ada di dalam kendali Tuhan.

Apakah berbagai pandemi yang terjadi berarti sudah menggenapkan meterai ketiga dan keempat? Tidak seorang pun tahu dan tidak seorang pun berani meng-klaim-nya. Namun 3 pelajaran dari perikop ini, yaitu: tetap percaya bahwa pemeliharaan Tuhan selalu sempurna buat kita (Mat. 4:4); tetap setia mengikut Tuhan, baik suka dan duka (Mat. 24:13); dan tetap berserah penuh kepada Tuhan, apapun tantangannya (Rm. 14:8).

STUDI PRIBADI: Apakah artinya kuda hitam serta penunggangnya dan kuda kuning serta penunggangnya dalam bacaan hari ini?

Berdoalah: Ya Tuhan kami yang hidup, berikan kepada kami kemampuan untuk tetap percaya, setia mengikut-Mu dan juga berserah penuh kepada-Mu dalam setiap kondisi, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *