Selasa, 27 April 2021
Bacaan hari ini: Wahyu 2:1-7 | Bacaan setahun: 2 Samuel 1-2, Kisah Para Rasul 28
“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” (Wahyu 2:4)
Wahyu 2:1-7
Kepada jemaat di Efesus
1 “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.”
2 Samuel 1
Daud menerima kabar kematian Saul
1 Setelah Saul mati, dan ketika Daud kembali sesudah memukul kalah orang Amalek dan tinggal dua hari di Ziklag,
2 maka datanglah pada hari ketiga seorang dari tentara, dari pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika ia sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah.
3 Bertanyalah Daud kepadanya: “Dari manakah engkau?” Jawabnya kepadanya: “Aku lolos dari tentara Israel.”
4 Bertanyalah pula Daud kepadanya: “Apakah yang terjadi? Coba ceriterakan kepadaku.” Jawabnya: “Rakyat telah melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati.”
5 Lalu Daud berkata kepada orang muda yang membawa kabar kepadanya itu: “Bagaimana kauketahui, bahwa Saul dan Yonatan, anaknya, sudah mati?”
6 Orang muda yang membawa kabar kepadanya itu berkata: “Kebetulan aku ada di pegunungan Gilboa; maka tampaklah Saul bertelekan pada tombaknya, sedang kereta-kereta dan orang-orang berkuda mengejarnya.
7 Ketika menoleh ke belakang, ia melihat aku, lalu memanggil aku; dan aku berkata: Ya tuanku.
8 Ia bertanya kepadaku: Siapakah engkau? Jawabku kepadanya: Aku seorang Amalek.
9 Lalu katanya kepadaku: Datanglah ke mari dan bunuhlah aku, sebab kekejangan telah menyerang aku, tetapi aku masih bernyawa.
10 Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang ada di kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada tuanku.”
11 Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga.
12 Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.
13 Kemudian bertanyalah Daud kepada orang muda yang membawa kabar itu kepadanya: “Asalmu dari mana?” Jawabnya: “Aku ini anak perantau, orang Amalek.”
14 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: “Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?”
15 Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan berkata: “Ke mari, paranglah dia.” Orang itu memarangnya, sehingga mati.
16 Dan Daud berkata kepadanya: “Kautanggung sendiri darahmu, sebab mulutmulah yang menjadi saksi menentang engkau, karena berkata: Aku telah membunuh orang yang diurapi TUHAN.”
Ratapan Daud karena Saul dan Yonatan
17 Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya,
18 dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur.
19 Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan!
20 Janganlah kabarkan itu di Gat, janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon, supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin, supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat!
21 Hai gunung-gunung di Gilboa! jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.
22 Tanpa darah orang-orang yang mati terbunuh dan tanpa lemak para pahlawan panah Yonatan tidak pernah berpaling pulang, dan pedang Saul tidak kembali dengan hampa.
23 Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa.
24 Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu.
25 Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu.
26 Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan.
27 Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!
2 Samuel 2
Daud menjadi raja atas Yehuda
1 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: “Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?” Firman TUHAN kepadanya: “Pergilah.” Lalu kata Daud: “Ke mana aku pergi?” Firman-Nya: “Ke Hebron.”
2 Lalu pergilah Daud ke sana dengan kedua isterinya: Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu.
3 Juga Daud membawa serta orang-orangnya yang mengiringinya masing-masing dengan rumah tangganya, dan menetaplah mereka di kota-kota Hebron.
4 Kemudian datanglah orang-orang Yehuda, lalu mengurapi Daud di sana menjadi raja atas kaum Yehuda. Ketika kepada Daud diberitahukan bahwa orang-orang Yabesh-Gilead menguburkan Saul,
5 maka Daud mengirim orang kepada orang-orang Yabesh-Gilead dengan pesan: “Diberkatilah kamu oleh TUHAN, karena kamu telah menunjukkan kasihmu kepada tuanmu, Saul, dengan menguburkannya.
6 Oleh sebab itu, TUHAN kiranya menunjukkan kasih dan setia-Nya kepadamu. Akupun akan berbuat kebaikan yang sama kepadamu, karena kamu telah melakukan hal yang demikian.
7 Kuatkanlah hatimu sekarang dan jadilah orang-orang yang gagah perkasa, sekalipun tuanmu Saul sudah mati; dan aku telah diurapi oleh kaum Yehuda menjadi raja atas mereka.”
Peperangan antara Daud dan Isyboset
8 Abner bin Ner, panglima Saul, telah mengambil Isyboset, anak Saul, dan membawanya ke Mahanaim
9 serta menjadikannya raja atas Gilead, atas orang Asyuri, atas Yizreel, atas Efraim dan atas Benyamin, bahkan atas seluruh Israel.
10 Isyboset bin Saul berumur empat puluh tahun pada waktu ia menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua tahun lamanya. Hanyalah kaum Yehuda yang mengikuti Daud.
11 Dan lamanya Daud memerintah di Hebron atas kaum Yehuda adalah tujuh tahun dan enam bulan.
12 Lalu Abner bin Ner dengan anak buah Isyboset bin Saul bergerak maju dari Mahanaim ke Gibeon.
13 Juga Yoab, anak Zeruya, dan anak buah Daud bergerak maju. Mereka saling bertemu di telaga Gibeon, lalu tinggal di sana, pihak yang satu di tepi telaga sebelah sini, dan pihak yang lain di tepi telaga sebelah sana.
14 Berkatalah Abner kepada Yoab: “Biarlah orang-orang muda tampil dan mengadakan pertandingan di depan kita.” Jawab Yoab: “Baik.”
15 Lalu tampillah mereka dan berjalan lewat dengan dihitung: dua belas orang dari suku Benyamin, dari Isyboset, anak Saul, dan dua belas orang dari anak buah Daud.
16 Kemudian mereka masing-masing menangkap kepala lawannya, dan menikamkan pedangnya ke lambung lawannya, sehingga rebahlah mereka bersama-sama. Sebab itu tempat itu disebutkan orang Helkat-Hazurim; letaknya dekat Gibeon.
17 Pada hari itu pertempuran sangat hebat, dan Abner serta orang-orang Israel terpukul kalah oleh anak buah Daud.
18 Ketiga anak laki-laki Zeruya, yakni Yoab, Abisai dan Asael ada di sana; Asael cepat larinya seperti kijang di padang.
19 Asael mengejar Abner dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dalam membuntutinya.
20 Lalu Abner berpaling ke belakang dan bertanya: “Engkaukah itu Asael?” Jawabnya: “Ya, aku.”
21 Kemudian berkatalah Abner kepadanya: “Menyimpanglah ke kiri atau ke kanan, tangkaplah salah seorang dari orang-orang muda itu dan ambillah senjatanya.” Tetapi Asael tidak mau berhenti membuntuti Abner.
22 Berkatalah sekali lagi Abner kepada Asael: “Berhentilah membuntuti aku. Apa aku harus memukul engkau sampai jatuh? Bagaimana aku dapat memandang muka Yoab, abangmu itu?”
23 Tetapi Asael menolak berhenti. Lalu Abner menusuk ke belakang ke perut Asael dengan tombaknya, sehingga tombak itu menembus belakangnya; dan rebahlah ia di sana dan mati di tempat itu juga. Semua orang yang datang ke tempat Asael rebah dan mati itu, berhenti di sana.
24 Tetapi Yoab dan Abisai mengejar Abner. Ketika matahari masuk dan mereka sampai ke dekat bukit Ama, yang ada di sebelah timur Giah, ke arah padang gurun Gibeon,
25 berhimpunlah bani Benyamin di belakang Abner menjadi satu gabungan dan bersiap-siap di puncak sebuah bukit.
26 Berserulah Abner kepada Yoab: “Haruskah pedang makan terus-menerus? Tidak tahukah engkau, bahwa kepahitan datang pada akhirnya? Berapa lama lagi engkau tidak mau mengatakan kepada rakyat itu, supaya mereka berhenti memburu saudara-saudaranya?”
27 Jawab Yoab: “Demi Allah yang hidup, sekiranya engkau berbicara tadi, maka tentulah sudah dari tadi pagi rakyat menarik diri dari memburu saudara-saudaranya.”
28 Lalu Yoab meniup sangkakala dan seluruh rakyat berhenti; mereka tidak lagi mengejar orang Israel dan tidak berperang lagi.
29 Semalam-malaman Abner dan orang-orangnya berjalan melalui Araba-Yordan, menyeberangi sungai Yordan, berjalan terus hampir sepanjang siang, lalu sampai ke Mahanaim.
30 Ketika Yoab berhenti memburu Abner dan menghimpunkan seluruh rakyat, ternyata sembilan belas orang dari anak buah Daud hilang termasuk Asael.
31 Tetapi anak buah Daud menewaskan dari suku Benyamin, dari orang-orang Abner, tiga ratus enam puluh orang.
32 Mereka mengangkat mayat Asael dan menguburkannya di dalam kubur ayahnya yang di Betlehem. Kemudian berjalanlah Yoab dan orang-orangnya semalam-malaman itu dan sampai ke Hebron, ketika hari sudah terang.
Kisah Para Rasul 28
Paulus di Malta
1 Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.
2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
3 Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.
4 Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.”
5 Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.
6 Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.
7 Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari.
8 Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia.
9 Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga.
10 Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.
Paulus tiba di Roma
11 Tiga bulan kemudian kami berangkat dari situ naik sebuah kapal dari Aleksandria yang selama musim dingin berlabuh di pulau itu. Kapal itu memakai lambang Dioskuri.
12 Kami singgah di Sirakusa dan tinggal di situ tiga hari lamanya.
13 Dari situ kami menyusur pantai, lalu sampai ke Regium. Sehari kemudian bertiuplah angin selatan dan pada hari kedua sampailah kami di Putioli.
14 Di situ kami berjumpa dengan anggota-anggota jemaat, dan atas undangan mereka kami tinggal tujuh hari bersama-sama mereka. Sesudah itu kami berangkat ke Roma.
15 Saudara-saudara yang di sana telah mendengar tentang hal ihwal kami dan mereka datang menjumpai kami sampai ke Forum Apius dan Tres Taberne. Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya.
16 Setelah kami tiba di Roma, Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.
Pembicaraan dengan orang Yahudi di Roma
17 Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata: “Saudara-saudara, meskipun aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita, namun aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma.
18 Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahanpun padaku yang setimpal dengan hukuman mati.
19 Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku.
20 Itulah sebabnya aku meminta, supaya aku melihat kamu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.”
21 Akan tetapi mereka berkata kepadanya: “Kami tidak menerima surat-surat dari Yudea tentang engkau dan juga tidak seorangpun dari saudara-saudara kita datang memberitakan apa-apa yang jahat mengenai engkau.
22 Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-manapun ia mendapat perlawanan.”
23 Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore.
24 Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, ada yang tetap tidak percaya.
25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: “Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya:
26 Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
27 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
28 Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya.”
29 (Dan setelah Paulus berkata demikian, pergilah orang-orang Yahudi itu dengan banyak perbedaan paham antara mereka.)
Paulus memberitakan Kerajaan Allah di Roma
30 Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya.
31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Kota Efesus dikenal dengan penyembahan dewi Atermis pada masanya. Dewi yang dipuja sebagai pemberi kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Namun demikian, kultur dan religi kota ini menjadi tantangan yang serius bagi jemaat Tuhan. Mereka yang telah menjadi Kristen menghadapi ajaran yang tidak sehat dan moralitas yang bertentangan dengan iman mereka.
Itu sebabnya kita menjumpai pada ay. 2-3, jemaat ini melawan ajaran yang merusak iman Kristen, bahkan mereka mampu membuka kedok para rasul palsu. Mereka juga sabar dalam penderitaan karena iman, dan tidak mengenal lelah dalam pelayanan mereka.
Namun demikian, Tuhan Yesus menegur mereka, karena mereka telah meninggalkan kasih semula. Nampaknya, keadaan ini telah berlangsung sekian lama tanpa disadari, sehingga dikatakan “betapa dalamnya engkau telah jatuh” (ay. 4-5). Apa maksud perkataan Tuhan ini? Mengapa jemaat yang gigih memperjuangkan ajaran yang sehat, rela menderita demi iman, dapat kehilangan kasih yang semula?
Kita tidak memperoleh alasannya yang detail dalam teks ini. Namun demikian, apa yang dialami oleh jemaat Efesus menjadi cerminan bagi kita, bahwa kehilangan kasih kepada Tuhan dan sesama (saudara seiman), bisa saja terjadi pada diri kita, sekalipun secara kasat mata, kita rajin melayani Tuhan dan berjuang melawan ajaran yang tidak sehat.
Paulus pun pernah mengingatkan jemaat Korintus tentang hal ini. Sekalipun mereka memiliki karunia rohani, merelakan diri dibakar, bahkan memiliki iman yang memindahkan gunung; apalah artinya semua itu, jika mereka hidup tanpa kasih? (1Kor. 13:1-3). Demikian pula, Tuhan Yesus juga memperingatkan mereka yang giat bagi-Nya, tetapi tidak melakukan kehendak Bapa; Tuhan Yesus menolak mereka (Mat. 7:21-23). Karena itu, perhatikanlah sikap hati kita; apakah kita telah melayani karena kasih atau legalitas? Karena kasih atau pujian? Karena kasih atau kebanggaan? Mari kita mewaspadai degradasi kasih kita kepada Tuhan dan sesama.
STUDI PRIBADI: Apakah memiliki pengetahuan yang baik tentang ajaran iman Kristen belum cukup membuktikan bahwa orang tersebut memiliki kasih? Sebutkan alasan Anda!
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat, para aktivis, majelis dan hamba Tuhan, agar mereka tidak kehilangan kasih mereka kepada Tuhan dan sesama. Doakan agar mereka semakin mengenal kehendak Tuhan.