Saksi Yang Bersaksi

Sabtu, 24 April 2021

Bacaan hari ini: Wahyu 1:1-3 | Bacaan setahun: 1 Samuel 25-26, Kisah Para Rasul 25



“Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.” (Wahyu 1:2)

Permulaan Kitab Wahyu dimulai dengan nama Yesus Kristus. Kristus sendiri adalah Sumber Kebenaran yang telah dan akan terus disaksikan oleh pembaca Kitab Suci. Menarik untuk diperhatikan, bahwa pasal dan ayat pembuka kitab Wahyu menguraikan Kristus sebagai oknum utama, begitu juga dalam pasal dan ayat terakhir dalam kitab ini, menguraikan tentang berkat kasih karunia bersumber dari Kristus Yesus. Hal ini berarti Kristus adalah Tuhan yang awal dan akhir.

Ungkapan “Inilah wahyu Yesus Kristus” bisa berarti wahyu dengan Yesus sebagai sumbernya, bisa juga wahyu dengan Yesus Kristus sebagai berita utamanya. Keduanya mengungkapkan kebenaran yang penting. Ini adalah wahyu dari Yesus Kristus dan wahyu tentang Yesus Kristus. “Dari Yesus Kristus” menegaskan bahwa apa yang Yohanes tulis merupakan segala sesuatu yang Tuhan Yesus telah nyatakan kepadanya. Sedangkan “tentang firman Allah”, berarti wahyu ini menyingkapkan berita tentang Yesus Kristus yang adalah Firman Hidup. Dia telah mati, bangkit, dan naik ke sorga, serta karya-Nya di dalam kehidupan gereja (orang percaya) pada masa kini. “Kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus” menyingkapkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi berkaitan dengan kedatangan-Nya yang kedua kali. Inilah keindahan Kitab Wahyu.

Yohanes, si penerima wahyu ini mengungkapkan kesaksian menurut penglihatan yang ia alami. Hal ini berarti kesaksian dalam Kitab Wahyu bukanlah sebuah fiksi yang berbau fiktif, atau dongeng yang berkonotasi menghibur pembacanya, dan bukan pula sebuah narasi imajinatif yang mendorong pembaca untuk berimajinasi tinggi. Tetapi sebuah kebenaran yang pasti akan terjadi menurut waktu dan ketetapan Allah sendiri. Tugas pembaca kitab ini adalah percaya dan menyampaikan berita yang sebenarnya. Karena Wahyu 1:3, pendengar diingatkan agar “menuruti” apa yang ada tertulis di dalam kitab tersebut. Tugas kita adalah percaya, taat dan menjadi saksi yang bersaksi. Amin.

STUDI PRIBADI: Apakah kita sudah belajar untuk memberikan kesaksian tentang Kristus yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari? Adakah kesaksian hidup kita berdampak baik bagi orang lain?

Berdoalah: Bapa kami yang baik, ajarlah kami untuk berani memberikan kesaksian yang benar melalui cara hidup kami yang benar berdasarkan Sumber Kebenaran, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *