Solideo Gloria

Jumat, 23 April 2021

Bacaan hari ini: Yudas 24-25 | Bacaan setahun: 1 Samuel 22-24, Kisah Para Rasul 24



“Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan, dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.” (Yudas 1:25)

Sekalipun Kitab Yudas hanya berisikan satu pasal, akan tetapi surat ini sarat dengan peringatan-peringatan untuk hidup menjauhkan diri dari dosa. Pemaparan kisah tentang penahanan malaikat-malaikat yang tidak taat, penghakiman terhadap setiap perbuatan jahat mereka, narasi bobroknya Sodom dan Gomora yang mengejar percabulan adalah sebagai peringatan bagi semua orang yang telah menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga (lihat ayat 6-8).

Sesungguhnya, Yudas ingin meyakinkan para pembaca suratnya mengenai kuasa Allah yang akan menolong mereka, agar tetap setia di tengah berbagai ancaman terhadap iman mereka. Bagian penutup ini seolah ingin mengangkat semua permasalahan yang dihadapi orang percaya di hadapan Allah. Yudas ingin mengingatkan mereka bahwa Allah berkuasa membawa setiap orang, yang adalah milik-Nya, ke hadapan-Nya.

Selain itu, pernyataan Yudas di akhir surat mengenai Allah memperlihatkan bahwa Ia adalah Juruselamat melalui Tuhan Yesus Kristus. Maka apa pun yang dikatakan oleh para penyesat itu, orang percaya harus yakin bahwa hanya ada satu Allah dan Juruselamat, seperti tertulis: Di dalam Dialah ada kemuliaan, kebesaran, kekuatan, dan kuasa (ayat 25). Maka seberapa besar pun ancaman si penyesat, Allah jauh lebih besar. Dialah Pemenang. Hanya jika kita tetap tinggal di dalam Dia, kita juga mendapat jaminan untuk menang. Hanya dengan beriman kepada kuasa Allah, kita akan berdiri teguh dalam iman kepada Dia. Bagian akhir dari surat Yudas ini merupakan klimaks karena uraian tentang dosa dunia dihapus oleh Sang Juruselamat. Bahkan ditutup dengan kemuliaan bagi Allah.

Mari kita belajar mengintrospeksi diri dalam melihat sejauh mana kita sungguh-sungguh taat kepada segala perintah-Nya; tujuan dari ketaatan kepada Allah bukan hanya untuk menyatakan bahwasanya kita berada di jalur yang benar tetapi lebih dari itu: di hadapan Allah dan umat-Nya, kita selalu hidup memuliakan Allah melalui seluruh kehidupan kita. Amin.

STUDI PRIBADI: Apakah benar bahwa segala dosa yang selama ini kita lakukan, menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan rohani kita? Maukah kita hidup memuliakan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita?

Berdoalah: Bapa kami yang ada di Sorga, ajarlah kami selalu berserah dan berusaha datang kepada-Mu agar kami dibimbing untuk menjadi lebih baik. Terima kasih Bapa, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *